Pulau Mo'orea Polinesia Prancis

Deskripsi

Salah satu Kepulauan Society, pusat pendidikan, margasatwa, dan pariwisata ini hanya berjarak 18 km di barat laut Tahiti. Pulau ini adalah tujuan persembunyian yang bergunung-gunung dengan laguna terumbu kristal yang dipenuhi populasi dengan keanekaragaman hayati laut. Pantai berpasir putih dipagari dengan pohon-pohon palem yang mencapai ke bawah ke perairan pirus yang tenang. Lumba-lumba dan ikan pari berenang bersama penduduk asli Polinesia yang memancing di sampan cadik mereka. Mencapai pantai, pemandangan subur yang luas mencapai ke pegunungan yang menjulang mengingatkan turis King Kong atau Jurassic Park. Gunung Rotui terletak di utara sedangkan Belvedere Lookout memiliki pemandangan delapan puncak gunung di pulau itu.

Peran historis

Orang pertama yang tiba di Moorea berasal dari Asia Tenggara, dan datang sekitar seribu tahun yang lalu. Orang-orang ini adalah orang Polinesia pertama yang juga berlayar dari Indonesia dan daerah-daerah terpencil untuk menetap di kepulauan Pasifik selatan. Mereka berlayar dengan sampan cadik besar bersama keluarga dan ternak mereka. Penjelajah Pedro Queiros melihat pulau itu pada 1606 tetapi tidak membuat pendaratan. James Cook mengunjungi pulau itu dalam salah satu ekspedisinya. Pada 1774, penjelajah Domingo de Bonechea menjatuhkan jangkar di karang di sekitar pulau. Pemukim Eropa pertama tiba di abad ke-18 untuk bertani dan membangun pemukiman. Charles Darwin juga mengunjungi pulau itu dari Tahiti.

Signifikansi modern

Pariwisata adalah salah satu industri penting di Moorea, seperti di pulau Tahiti di dekatnya. Pulau ini juga populer di kalangan pengantin baru dan keluarga. Ada fasilitas rekreasi untuk seluruh keluarga termasuk kegiatan khusus untuk anak-anak. Orang dewasa dapat menikmati berlayar, memancing, snorkeling, dan naik dayung. Bermain dengan lumba-lumba dan ikan pari yang dipantau juga populer di kalangan wisatawan. Mengamati paus tersedia selama bulan Agustus hingga Oktober. Ada juga desa asli kuno dan perkebunan nanas untuk dikunjungi. Ada lapangan golf dan Desa Tiki untuk wisatawan. Ada juga beberapa stasiun penelitian ilmiah dan pusat terumbu karang di pulau itu.

Habitat dan Keanekaragaman Hayati

Pulau Moorea memiliki gunung berapi, hutan, pantai berpasir, perairan laut, dan sungai. Tumbuhan dan pohon-pohon tersebut asli dari Polinesia Prancis tetapi beberapa flora non-asli diperkenalkan oleh pemukim awal. Fauna di darat terdiri dari tokek kuning, kepiting kelapa, dan kepiting pertapa. Hutan menyimpan laba-laba pohon sementara sungai memiliki belut dan kepiting. Burung-burung berlimpah di pulau seperti tempat lilin, mannikin, dan silvereye. Burung-burung laut datang untuk bertengger atau berhenti seperti tern, noddies, boobies, bangau karang, dan burung fregat. Pulau itu tidak memiliki ular sama sekali. Keanekaragaman hayati laut di pulau itu luar biasa karena beberapa stasiun penelitian terumbu karang telah beroperasi selama beberapa dekade sekarang.

Ancaman Lingkungan dan Sengketa Wilayah

Moorea memiliki beberapa spesies flora dan fauna invasif yang diperkenalkan oleh pemukim awal yang sekarang didirikan di pulau dan memprihatinkan. Beberapa dari spesies ini telah membasmi spesies endemik dan asli di pulau tersebut. Banyak lagi spesies yang terancam menurut Stasiun Penelitian Pasifik Selatan Gump. Ekosistem dan garis pantai pulau telah dipengaruhi oleh urbanisasi dan pengembangan pulau baru-baru ini. Erosi tanah dan sedimentasi adalah dua faktor lain yang mengancam pulau yang disebabkan oleh aktivitas manusia dan pemanasan global. Pemutihan karang juga mempengaruhi beberapa karang di terumbu di sekitar pulau. Pemerintah baru-baru ini melakukan dua rencana untuk memantau dan menilai kondisi ikan karang dan tanaman vaskular di Moorea.