Berapa Banyak Kelelawar Ada di Dunia?

Kelelawar ditemukan di setiap benua kecuali bagian Bumi yang paling dingin dan paling terisolasi, termasuk beberapa pulau, Kutub Utara, dan Antartika. Diperkirakan ada 900 hingga lebih dari 1.200 spesies kelelawar di dunia, yang merupakan seperlima dari total populasi mamalia di Bumi, urutan kedua terbesar setelah hewan pengerat. Namun, angka-angka ini adalah ukuran relatif karena mungkin ada lebih banyak spesies kelelawar di dunia. Sebagian besar populasi kelelawar ditemukan di daerah tropis, dengan sepertiga dari total populasi kelelawar di dunia ditemukan di Amerika Selatan dan Tengah. Negara pulau Indonesia adalah rumah bagi sekitar 175 spesies kelelawar.

Spesies Kelelawar

Dua jenis utama kelelawar adalah megabats dan microbats. Perbedaan utama antara megabats dan microbats adalah ukuran kelelawar. Sebagian besar spesies megabat lebih besar dibandingkan dengan spesies microbat, dengan beberapa pengecualian. Megabats terutama memakan buah-buahan dan kurang terspesialisasi. Contoh megabats termasuk Burung Buah Dunia Lama dan Rubah Terbang. Flying Foxes adalah yang terbesar dari semua spesies kelelawar dengan sayap yang membentang sekitar lima hingga enam kaki dan beratnya mencapai 2, 2 lbs. Microbats, di sisi lain, sangat terspesialisasi dan bergema. Kelelawar terkecil adalah kelelawar berhidung kucing Kittis, beratnya sekitar 2-2, 6 gram dan berukuran sekitar 29-34 mm.

Perilaku Kelelawar

Kelelawar adalah satu-satunya mamalia yang mampu mempertahankan penerbangan berkelanjutan. Sebagian besar populasi kelelawar, sekitar 70%, memakan serangga. Populasi kelelawar lainnya terutama memakan buah-buahan. Beberapa populasi kelelawar memakan hewan. Ada juga kelelawar vampir yang memakan darah. Sebagian besar spesies kelelawar Bumi aktif di malam hari. Banyak kelelawar di dunia tinggal di gua-gua dan celah-celah bangunan dan pohon.

Signifikansi dari Populasi Kelelawar

Sementara kelelawar dihormati di beberapa bagian dunia dan dianggap sebagai tanda keberuntungan, banyak masyarakat di dunia memiliki banyak kesalahpahaman tentang kelelawar yang menghubungkan mereka dengan penyakit dan pertanda buruk. Karenanya kelelawar tidak dilindungi di banyak bagian dunia. Populasi kelelawar akibatnya terancam oleh hilangnya habitat karena perubahan iklim dan serangan dari jamur yang mematikan. Namun, penting untuk dicatat bahwa kelelawar sangat penting dalam mengendalikan kesehatan ekosistem secara keseluruhan. Mengetahui populasi kelelawar dalam suatu ekosistem tidak hanya penting untuk memahami kesehatan populasi kelelawar, tetapi juga kesehatan ekosistem secara keseluruhan. Fakta ini karena kelelawar memainkan peran penting dalam penyerbukan, penyebaran buah, dan penyebaran benih, serta dalam penghancuran serangga pemusnahkan tanaman.