Taman Nasional Fuji-Hakone-Izu, Jepang - Tempat Unik di Seluruh Dunia

Deskripsi

Taman Nasional Fuji-Hakone-Izu terletak di Honshu pusat, Jepang. Ini adalah kumpulan dari beberapa taman alam dengan lokasi terisolasi yang berbeda di Jepang. Taman nasional ini meliputi Gunung Fuji yang terkenal di dunia, "Danau Lima Fuji", Geopark Hakone, Semenanjung Izu, dan Kepulauan Izu. Seluruh taman menambah hingga 474 mil persegi luas total. Geografinya menyajikan topografi yang bervariasi dari dataran pegunungan, sumber air panas, badan air, bermil-mil garis pantai, dan ratusan pulau vulkanik. Ada air terjun, kebun, dan terumbu karang di sana juga. Waktu terbaik untuk mengunjungi pendaki Gunung Fuji adalah antara 1 Juli dan 31 Agustus, sementara musim semi, musim panas, atau musim gugur adalah saat yang tepat untuk melihat sisa taman nasional ini, terutama bagi pecinta alam.

Pariwisata

Wisatawan berduyun-duyun ke Gunung Fuji, dan banyak yang menganggapnya sebagai situs suci. Destinasi lain di taman ini juga menawarkan tempat-tempat terpencil untuk bersantai dan pemandangan menarik untuk dilihat. Di musim semi, bunga sakura adalah fitur tambahan yang tidak boleh dilewatkan. Meski hanya berjarak sekitar 100 kilometer dari kota metropolitan Tokyo yang ramai, rata-rata wisatawan akan menemukan beragam pemandangan alam dan pengalaman untuk dinikmati. Ada lima titik tujuan utama di dalam taman, jadi rata-rata turis harus memiliki rencana perjalanan sebelum memesan dengan tur kelompok, yang biasanya merupakan cara terbaik untuk melihat taman. Tokyo terdekat adalah titik loncatan utama bagi pengunjung internasional yang ingin mengalami banyak atraksi taman.

Keunikan

Taman ini baru-baru ini ditetapkan sebagai situs Warisan UNESCO, dan diperintah oleh Minsitri Lingkungan Jepang. Ini adalah taman nasional yang paling banyak dikunjungi di Jepang, dan karena itu juga merupakan salah satu tujuan terbaik bagi wisatawan yang bepergian ke "Negeri Matahari Terbit". Gunung Fuji sendiri menawarkan pendakian, berkemah, memancing, dan menyelam. Terdekat adalah daerah Fuji-Goko, yang memiliki akses sepanjang tahun dan menawarkan tempat-tempat wisata untuk berkemah, hiking, berperahu, dan perjalanan wisata. Daerah Hakone memiliki taman botani, danau, dan mata air panas. Semenanjung Izu memiliki taman buaya, pemandian air panas, taman tropis, dan pemandangan indah garis pantai. Kepulauan Izu memiliki delapan pulau kecil yang menawarkan trekking, berenang, dan menyelam. Dua kegiatan lain yang populer di seluruh taman adalah mengamati burung dan mengamati paus langsung di lepas pantai.

Habitat

Tumbuhan dan hewan di taman ini menawarkan keanekaragaman hayati yang mencakup sejumlah spesies endemik, salah satu contohnya adalah salamander cakar Jepang. Di Semenanjung Izu, Gunung Amagisan memiliki danau vulkanik yang merupakan rumah bagi katak pohon hijau endemik, sementara Kepulauan Izu menampung banyak burung laut dan burung yang bermigrasi. Keanekaragaman tanaman ii taman mencakup banyak bunga dan tanaman asli yang juga dianggap endemik di daerah tersebut. Kepulauan Izu memiliki banyak pohon raksasa, dan juga pohon Pasania, di samping kehidupan laut yang kaya di lepas pantai. Cypress Jepang, Red Pines, Oaks, Spruces Tiger Tail, Cedars, Bambu, Rumput, Beech, dan pakis semuanya membentuk bagian dari keanekaragaman hayati flora 'hutan' di pulau itu.

Ancaman

Turis yang mengunjungi banyak area taman harus sadar bahwa kecerobohan seringkali menjadi penyebab kecelakaan, apakah menyelam, hanya hiking, atau mengambil bagian dalam kegiatan lain di sana. Taman pada dasarnya adalah daerah liar, dan satwa liar ini sering menghadirkan situasi berbahaya. Gunung Fuji adalah pendakian yang membosankan bagi para amatir, dan pendaki harus memiliki sepatu dan peralatan yang tepat untuk menghindari kecelakaan. Sebaliknya, wisatawan yang mengunjungi taman hanya harus mengambil apa yang mereka ambil, dan tidak mengganggu satwa liar atau lingkungan setempat. Hiking hanya diperbolehkan di jalur yang ditentukan, dan menginjak-injak area hutan belantara bertentangan dengan peraturan taman. Untungnya, sebagai hasil dari peraturan tersebut dan upaya konservasi taman nasional, beberapa spesies burung asli kepulauan telah kembali dalam hal jumlah mereka.