Taman Nasional Chitwan, Nepal

5. Deskripsi

Taman Nasional Chitwan, yang menampung beberapa spesies liar paling terancam di dunia, meliputi area seluas 932 kilometer persegi di Nepal selatan-tengah, yang meliputi sebagian dari distrik Makwanpur, Nawalparasi, dan Parsa di negara itu. Taman nasional ini terletak di dataran rendah wilayah Terai Bagian Dalam sistem Himalaya. Ketinggian taman bervariasi antara 330 kaki dan 2.674 kaki. Batas utara dan barat Taman Nasional Chitwan dibentuk oleh sungai dan aliran sistem Sungai Narayani-Tapti. Hutan lindung Suaka Margasatwa Parsa di Nepal terletak di sebelah timur taman nasional. Perpanjangan selatan lahan hutan adalah bagian dari Taman Nasional Valmiki India.

4. Peran Historis

Untuk akhir abad ke-19 dan seterusnya, hutan di dalam dan di sekitar Taman Nasional Chitwan modern digunakan untuk menjadi tempat perburuan yang sangat populer bagi bangsawan Nepal. Ratusan harimau, macan tutul, badak, dan hewan lainnya diburu selama perjalanan berburu yang diselenggarakan oleh bangsawan ini. Namun, karena daerah tersebut sebagian besar tidak berpenghuni selama masa ini, hutannya lebat dan tersebar luas. Permukiman manusia di daerah itu mulai menumpuk setelah tahun 1950 ketika jaringan transportasi yang berkembang dengan baik memungkinkan orang untuk mengakses kawasan hutan dengan kendaraan. Ini memicu kegiatan penggundulan hutan skala besar dan perburuan hewan untuk diperdagangkan bagian tubuh mereka juga menjadi hal biasa. Menyadari urgensi situasi, pemerintah Nepal menyatakan kebutuhan untuk melindungi hutan di wilayah tersebut. Sementara pemerintah melakukan survei di daerah tersebut, hutan dengan cepat terdegradasi oleh para pemukim manusia. Pada tahun 1970-an, 70% tutupan hutan di daerah tersebut telah hilang dan hanya 95 badak yang tersisa. Pada bulan Desember 1973, Taman Nasional Chitwan akhirnya didirikan membuatnya ilegal untuk membersihkan tutupan hutan dan membunuh spesies liar di dalam batas-batas taman nasional. Pada tahun 1984, mengakui nilai luar biasa dari kekayaan alam Taman Nasional Chitwan, UNESCO menyatakan taman tersebut sebagai Situs Warisan Dunia.

3. Pariwisata dan Pendidikan

Saat ini, Taman Nasional Chitwan berfungsi sebagai tujuan utama ekowisata yang berkunjung ke Nepal. Taman ini menerima ribuan pengunjung tahunan dari seluruh penjuru dunia. Fasilitas wisata yang berkembang dengan baik ada di pemukiman terdekat Sauraha dan Tharu. Kendaraan dan safari gajah tersedia bagi wisatawan untuk menjelajahi taman dan spesiesnya. Sebuah pusat pembibitan gajah dan gajah di dekat taman mendidik wisatawan tentang perlunya melestarikan spesies ini. Pariwisata juga mendatangkan penghasilan bagi penduduk setempat di kawasan itu dan mendorong mereka untuk melestarikan taman dan spesiesnya untuk tujuan pariwisata.

2. Habitat dan Keanekaragaman Hayati

Taman Nasional Chitwan mengalami jenis iklim musim hujan tropis dengan curah hujan tinggi selama musim hujan antara pertengahan Juni hingga September. Suhu menyenangkan selama musim dingin dengan suhu maksimum rata-rata selama musim ini adalah 18 ° Celcius. Di musim panas, suhu rata-rata maksimum adalah sekitar 36 ° Celcius. Hutan daun lebar subtropis Himalaya dengan dominasi pohon sal membentuk tutupan vegetasi sekitar 70% dari luas taman. Savana Terai-Duar dan padang rumput mencakup sekitar 20% dari luas taman. Taman Nasional Chitwan terkenal karena keanekaragaman hewannya yang luar biasa. Sekitar 68 spesies mamalia termasuk harimau, macan tutul, gajah, badak India, beruang sloth, kucing liar yang lebih kecil, musang, trenggiling, landak, sejumlah besar primata, beberapa spesies rusa, dan babi hutan menjadikan hutan ini sebagai rumah mereka. Sungai dan danau di dalam dan di sekitar taman tumbuh subur dengan spesies ikan dan buaya. Gharial yang terancam punah juga dapat ditemukan di perairan ini. Fauna burung di Taman Nasional Chitwan juga sangat beragam. Sebanyak 543 spesies burung menghuni taman, baik secara permanen atau sebagai migran musiman. Florida Bengal yang terancam punah juga dapat dilihat di taman. Taman ini juga menjadi rumah bagi sejumlah besar ular, amfibi, dan spesies invertebrata.

1. Ancaman dan Konservasi Lingkungan

Saat ini, sejumlah besar ancaman berdampak pada flora dan fauna liar di Taman Nasional Chitwan. Perburuan ilegal spesies liar seperti harimau dan badak untuk perdagangan satwa liar ilegal adalah salah satu masalah terbesar yang dihadapi oleh otoritas taman nasional. Penebangan pohon Chitwan tanpa pandang bulu untuk keuntungan komersial merupakan ancaman lain bagi hutan. Perambahan pemukiman manusia ke dalam area taman juga perlu diperiksa. Rencana untuk membangun fasilitas infrastruktur baru seperti jalan dan kereta api mengancam fragmen habitat margasatwa. Konflik manusia-satwa liar juga meningkat ketika hewan-hewan yang kehilangan habitat mengembara ke daerah pemukiman manusia untuk mencari makanan. Dengan demikian upaya konservasi telah dipercepat oleh pemerintah Nepal untuk melestarikan keanekaragaman hayati dan nilai alam Taman Nasional Chitwan yang luar biasa. Personel tentara Nepal ditempatkan di perbatasan taman untuk memblokir masuknya orang-orang yang mencurigakan ke dalam taman. Penjaga hutan berpatroli di seluruh area taman untuk memastikan tidak terjadi penebangan liar atau perburuan liar. Taman saat ini dikelola dengan baik dengan penekanan khusus untuk memastikan keamanan spesies terancam yang menghuni taman.