Sungai Darling

Deskripsi

Sungai Darling adalah sungai sepanjang 2.739 kilometer yang muncul di wilayah Dataran Tinggi Timur dekat perbatasan New South Wales-Queensland, dan kemudian mengalir ke barat daya hingga menyatu dengan Sungai Murray di Wentworth, New South Wales. Ini adalah sungai terpanjang ketiga di Australia. Bersama-sama, sungai Murray dan Darling membentuk cekungan Murray-Darling, yang mengeringkan sekitar seperdujuh dari daratan Australia, sementara Sungai Darling sendiri mengalirkan area seluas 650.000 kilometer persegi. Sungai Severn, sungai abadi yang muncul di Great Dividing Range, dianggap sebagai sumber utama Darling. Ketika Sungai Darling mengalir melewati daerah kering padang rumput semak-semak, sungai ini sering kehilangan banyak air karena penguapan. Bourke, Tilpa, Menindee, dan Wentworth adalah beberapa pemukiman Australia terpenting yang terletak di sepanjang Sungai Darling.

Peran historis

Sejak zaman prasejarah, Sungai Darling telah melayani kebutuhan populasi manusia yang menetap di sepanjang tepiannya. Wilayah yang dikeringkan oleh sungai diperkirakan telah dihuni 20.000 tahun yang lalu. Awalnya, tanah itu dihuni oleh penduduk asli Australia. Dengan kedatangan orang Eropa selama beberapa abad terakhir, sungai menyaksikan pertumbuhan pemukiman Eropa di sepanjang tepiannya, dan peternakan domba serta perdagangan wol domba berkembang pesat di wilayah tersebut. Sejak itu, sungai telah menjadi jalur kehidupan bagi ribuan warga Australia yang bergantung pada sungai untuk pertanian, memancing, menggembalakan hewan, dan air minum.

Signifikansi modern

Sebagian besar lahan gersang dan kering di sepanjang DAS Darling dimiliki oleh petani wol yang memanfaatkan lahan untuk kegiatan penggembalaan domba mereka. Lahan pertanian ditemukan di sepanjang bagian lembah sungai yang lebih lembab, di mana petani memiliki daerah irigasi kecil dan terutama menanam tanaman pakan ternak dan buah jeruk. Meskipun sungai itu digunakan sebagai rute transportasi penting untuk membawa wol yang ditanam di barat New South Wales ke pusat-pusat perdagangan di Australia Selatan, aliran sungai yang tidak teratur saat ini membatasi penggunaannya sebagai rute transportasi air utama. Hingga taraf tertentu, penangkapan ikan komersial dilakukan di perairan Darling juga.

Habitat

Ketergantungan mereka yang berbeda terhadap curah hujan membagi vegetasi di sepanjang DAS Darling menjadi dua jenis primer. Yaitu, ini adalah tipe wilayah gersang barat, vegetasi stepa pendukung, dan tipe timur, yang ditemukan di bagian lembab sungai yang memungkinkan praktik pertanian berkembang. Ikan di Sungai Darling termasuk kombinasi spesies ikan asli dan invasif. Ada sekitar 35 spesies ikan asli di Darling, di mana sekitar 9 spesies dianggap "Terancam" secara nasional, dan 2 lainnya "Terancam Punah". Selain ikan, Lembah Sungai Murray-Darling juga merupakan rumah bagi beberapa spesies burung, mamalia, amfibi, dan reptil. Burung-burung seperti emu-wren Mallee, unggas-Mallee, dan elang ekor baji, mamalia seperti wombat berhidung bulu Selatan, dan amfibi seperti katak lonceng Selatan, semuanya ditemukan berada di dalam dan sekitar sungai, dan banyak dari mereka habitat membutuhkan perlindungan segera.

Ancaman dan Perselisihan

Menurut World Wildlife Fund, ekosistem Sungai Murray-Darling adalah salah satu daftar di antara sistem sungai yang paling terancam di dunia. Kegiatan manusia terutama bertanggung jawab atas degradasi sistem sungai dan habitat sekitarnya yang sedang berlangsung. Pengenalan spesies ikan non-endemik, seperti ikan mas Eropa dan ikan kecil wabah, ke sungai oleh pemukim Eropa telah secara signifikan menghabiskan populasi spesies asli seperti bertengger perak, ikan kod Murray, dan ikan lele air tawar di sungai-sungai ini. Spesies ikan dari ekosistem ini juga sangat rentan terhadap tekanan yang disebabkan oleh perubahan iklim dan pemanasan global. Praktik-praktik ekstraksi air yang berlebihan oleh populasi manusia yang besar dan terus bertambah yang berbasis di sepanjang tepi sungai, dan pembangunan bendungan dan waduk, juga menyebabkan berkurangnya aliran air di sungai. Hal ini memicu hilangnya saluran luas hutan dataran banjir dan lahan basah yang didukung oleh sungai, dan peningkatan salinitas tanah secara bersamaan di wilayah cekungan.