Gurun Gobi - Keajaiban Alam Asia

Deskripsi

Gurun Gobi adalah hamparan luas gurun dan semi-gurun pasir di Asia Tengah, dengan bentangannya meliputi sebagian besar Mongolia selatan dan utara dan barat laut Cina. Gobi dibatasi oleh padang rumput dan stepa Mongolia dan Altai Ranges di utara, Pegunungan Da Hinggan dan Dataran Cina Utara di timur dan timur laut, masing-masing, Pegunungan Bei dan Lembah Huang He di selatan, Koridor Hexi dan Dataran Tinggi Tibet di barat daya, dan bentangan gersang lainnya, Gurun Taklamakan, di barat. Gobi mencakup wilayah sekitar 500.000 mil persegi, dan terdiri dari Gaxun, Junggar, dan Trans-Atlai Gobi di barat, Dataran Tinggi Alxa di selatan, dan Gobi Mongolia di bagian tengah dan timur.

Peran historis

Pada periode prasejarah, wilayah Gurun Gobi mendukung berbagai macam bentuk kehidupan, yang terbukti dari temuan paleontologis yang bersumber dari wilayah tersebut. Sisa-sisa dinosaurus dari Era Mesozoikum telah ditemukan di Gobi Tengah, sementara fosil mamalia purba dari Era Kenozoikum juga telah ditemukan di wilayah ini. Gurun Gobi juga memberikan bukti keberadaan nenek moyang manusia Homo sapien yang termasuk dalam periode waktu Paleolitik dan Neolitik. Pada tahap selanjutnya, setelah perkembangan awal peradaban manusia, Gobi menjadi bagian dari Kekaisaran Mongol yang hebat, dan Rute Sutra kuno bahkan datang untuk melintasi bagian-bagian Gurun Gobi. Yang terakhir memungkinkan pedagang dan pelancong internasional untuk menyeberangi gurun untuk mencapai tujuan mereka di seluruh lanskap yang gersang.

Signifikansi modern

Saat ini, wilayah Gurun Gobi mendukung populasi yang relatif kecil untuk ukuran massanya, yang kepadatannya kurang dari 3 orang per kilometer persegi. Pendudukan orang-orang di sini sebagian besar melibatkan baik pemeliharaan ternak nomaden atau budidaya tanaman pertanian yang cocok untuk lingkungan semi-kering. Garam, minyak bumi, batu bara, tembaga, dan bijih mineral lainnya juga diekstraksi secara komersial di wilayah tersebut. Gurun Gobi disilang-silang oleh banyak jalur kereta api dan jalur karavan, yang paling penting adalah jalur rel dari selatan-tengah Mongolia Dalam ke Ulaan Baatar, ibu kota Mongolia. Jalan raya juga telah dibangun di sepanjang Gob, yang menghubungkan tempat-tempat penting secara komersial di Cina dan Mongolia. Selain populasi manusia, Gobi juga mendukung berbagai populasi tumbuhan dan hewan yang unik untuk habitat gurunnya.

Habitat

Iklim Gurun Gobi biasanya benua dan kering, dengan musim dingin yang parah dan musim panas yang relatif hangat. Curah hujan tahunan bervariasi antara kurang dari 50 milimeter di barat hingga lebih dari 200 milimeter di timur laut. Drainase air Gobi terutama dilakukan di bawah tanah, seperti sungai di permukaan, meskipun mereka biasanya mengalir di bulan-bulan musim panas, umumnya memiliki aliran konstan yang kecil. Tanah Gurun Gobi terdiri dari karbon, gypseous, atau jenis kerikil kasar, dengan rawa-rawa berpasir dan takyr (flat berlepuk yang dikeraskan dengan cyanobacteria kering yang ditimbun setelah hujan deras sporadis) terlihat di berbagai tempat di seluruh Indonesia. Gurun Gobi di sebagian besar tempat ditandai dengan keberadaan vegetasi yang jarang, dengan semak-semak kecil seperti semak-semak seperti Echinochloa, carper kacang kuning, dan semak niter yang tumbuh di daerah dataran tinggi dan dataran di bawah pegunungan. Tumbuhan halofilik seperti semak kentang, niter Siberia, dan tamarisk tumbuh di rawa-rawa garam. Pasir Gobi memungkinkan tanaman keras yang jarang, seperti saxaul, dan tanaman tahunan, seperti kumobi Gobi, tumbuh juga. Vegetasi lebih kaya di traktat semi-gurun, yang terdiri di sana oleh spesies herba seperti yang ada di kelompok tanaman apsintus. Dalam hal fauna, Gurun Gobi dihuni oleh fauna padang pasir seperti unta liar, gazel berekor hitam, macan tutul salju, beruang Gobi, serigala Gobi, meu, kulan, elang emas, jerboa, dan lainnya.

Ancaman dan Perselisihan

Ekosistem Gurun Gobi cukup rentan terhadap efek penggembalaan ternak skala besar, terutama di wilayah timur yang menerima curah hujan lebih tinggi, dan karenanya erosi air. Di bagian Mongolia khususnya, area substansial padang rumput Gobi telah terdegradasi oleh penggembalaan ternak. Ada juga deposit mineral besar batubara dan emas di daerah Gurun Gobi yang mengarah pada eksploitasi habitat gurun oleh perusahaan-perusahaan pertambangan skala komersial yang berniat mengekstraksi mineral yang terkubur di bawahnya. Saat ini, pemanasan global dan perubahan iklim mengarah pada perluasan padang pasir ini ke daerah yang dulunya padang rumput pada tingkat yang mengkhawatirkan. Penggurunan terutama lebih tinggi di tepi selatan Gobi, di mana 3.600 kilometer persegi bekas padang rumput telah hilang ke padang pasir. Selain pemanasan global, penggembalaan yang berlebihan dan penggundulan hutan juga merupakan faktor utama yang bertanggung jawab atas penggurunan ini. Hal ini menyebabkan hilangnya mata pencaharian sejumlah besar penggembala dan pembudidaya yang tinggal di pinggiran Gurun Gobi. Polusi lingkungan juga telah dipercepat di Gobi oleh industrialisasi dalam beberapa tahun terakhir. Misalnya, pembuatan pupuk di wilayah sekitar Hohhot, Cina telah menyebabkan kontaminasi fosfat pada sistem air tanah Gobi di beberapa daerah terdekat. Arsenik juga telah dilepaskan ke air tanah Gobi di daerah-daerah tertentu, sementara tingkat radiasi yang sangat berbahaya telah terdeteksi di Gobi barat. Daerah ini menjadi tempat uji coba senjata nuklir utama China di dekat Lop Nur, yang kemungkinan merupakan penyebab di balik radiasi ini.