Dimanakah Kepulauan Zanzibar?

Deskripsi

Pulau Unguja, Pemba, Latham, Mafia, dan banyak pulau kecil lainnya terletak di lepas pantai timur Tanzania di Samudera Hindia. Pulau-pulau ini membentuk Kepulauan Zanzibar, bersama dengan beberapa pulau lainnya. Pulau-pulau karang dalam kelompok berfungsi sebagai tempat berkembang biak favorit di antara banyak burung laut Afrika Timur. Kepulauan Zanzibar adalah milik negara Tanzania. Di antara ini, Pulau Unguja juga dikenal sebagai Pulau Zanzibar itu sendiri, yang merupakan pulau terbesar di antara pulau-pulau tersebut, dan merupakan satu dari dua pulau yang dihuni di kepulauan itu, yang lainnya adalah Pemba. The Spice Isles, seperti kepulauan ini juga dikenal, memiliki pantai pasir putih dengan telapak tangan yang berayun. Udara di sana dikatakan dipenuhi dengan aroma rempah-rempah, aroma yang menembus seluruh rentang pulau.

Peran historis

Orang-orang India, Arab, dan Persia termasuk yang pertama berimigrasi ke pulau-pulau di Kepulauan Zanzibar, yang melakukannya sejak 633 M dan seterusnya. Mereka sebagian besar pedagang, dan para imigran ini berbisnis dengan kota-kota pesisir Swahili di kepulauan itu. Kemudian, orang Indonesia, Malaysia, dan bahkan pedagang Cina juga mengunjungi daerah itu dari jauh untuk berdagang dengan Swahili Bantus. Pada 1498, penjelajah Portugis Vasco da Gama memulai perdagangan dengan kota-kota pesisir dari Eropa. Ekspedisi Portugis lainnya kemudian dikirim untuk memberikan penghormatan khusus kepada Mahkota Portugal, yang akhirnya menjadikan Zanzibar salah satu koloninya, status yang berlangsung selama dua abad. Inggris juga datang pada 1591, tetapi tidak berupaya untuk campur tangan dalam pemerintahan Portugis. Pada 1635, Portugis membangun benteng besar untuk mempertahankan kepemilikannya melawan Mombasa. Abad ke-19, bagaimanapun, membawa koloni di bawah kekuasaan Inggris, yang hanya berakhir dengan kemerdekaannya pada tahun 1963, sebelum menjadi bagian dari Tanzania pada tahun 1964.

Signifikansi modern

Pariwisata dan ekspor rempah-rempah berkontribusi besar terhadap perekonomian wilayah Kepulauan Zanzibar. Penangkapan ikan, produksi rumput laut, pembuatan sampan, dan budidaya pohon rafia adalah penghasil ekonomi utama lainnya di kepulauan ini. Daerah pelabuhan bebas telah lama mendorong perdagangan bebas dan mendukung pergudangan komoditas untuk impor dan ekspor ulang barang dagangan. Zanzibar juga memiliki basis manufaktur lokal, memproduksi sepatu, rokok, dan produk pertanian. Cadangan minyak juga telah terdeteksi di Pulau Pemba. Festival Film Internasional tahunan Zanzibar juga menarik wisatawan setiap bulan Juli. Ada banyak bangunan bersejarah di pulau itu juga, dan Zanzibar memiliki tim asosiasi sepak bola (sepak bola) dan dua universitas. Ada juga klub Judo dan Karate yang bersaing baik lokal maupun internasional.

Habitat dan Keanekaragaman Hayati

Zanzibar dan pulau-pulau kecilnya memiliki musim panas dengan angin pantai yang kuat yang membantu mendinginkan iklimnya. November membawa hujan yang lebih lama selama bulan Maret, April, dan Mei. Belukar pesisir yang tersisa mendominasi pulau itu, kecuali untuk daerah rawa bakau. Sebagian besar hutan di dua pulau terbesar sekarang telah ditebangi dan ditanami sebagai lahan pertanian. Hamparan rumput laut di sekitarnya berfungsi sebagai habitat dan tempat berkembang biak bagi banyak spesies air. Burung laut juga menjadikan hutan bakau sebagai tempat berlindung mereka. Di antara banyak fauna legendaris dan asli adalah macan tutul Zanzibar dan Hyrax Pohon. Monyet Colobus Merah Zanzibar yang terancam punah adalah endemik Taman Nasional Teluk Jozani Chwaka, dan hewan-hewan lain di kepulauan itu termasuk rubah terbang Pulau Pemba, bayi Bush (spesies primata disebut juga nagapies), monyet Sykes, kupu-kupu, dan 40 spesies burung. Spesies laut lepas pantai termasuk hiu, tuna, marlin, dan lumba-lumba.

Ancaman Lingkungan dan Sengketa Wilayah

Pulau Pemba, sebagai salah satu pulau di Kepulauan Zanzibar, adalah bagian dari wilayah otonom Tanzania. Pada 2007, sebuah perusahaan Norwegia mengunjungi Pemba untuk melihat potensi produksi minyak di pulau itu. Masalah mengenai dividen yang akan dihasilkan dari minyak telah menjadi penyebab meningkatnya perselisihan antara Zanzibar dan Tanzania. Fauna Kepulauan Zanzibar memiliki beberapa spesies yang terancam punah, seperti macan tutul Zanzibar yang langka, dan bahkan mungkin punah, yang terakhir terlihat pada tahun 2003 di Pulau Ungula. Zanzibar Servaline Genet (kucing liar) adalah spesies terancam punah lainnya yang terakhir kali difoto pada 2003 di dalam Taman Nasional Jozani. Duiker Aders (spesies antelop kecil) juga merupakan spesies langka yang ditemukan di taman di Jozani. Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam dan Sumber Daya Alam juga telah menentukan bahwa taman Jozani adalah tempat hutan perawan yang tersisa yang asli dari Zanzibar dapat ditemukan hari ini.