Danau Titicaca, Amerika Selatan

5. Deskripsi

Danau Titicaca adalah danau terbesar di Amerika Selatan dan danau tertinggi yang dapat dilayari di dunia. Danau Andean ini terletak 12.507 kaki di atas permukaan laut rata-rata di sepanjang perbatasan Peru-Bolivia. Kedalaman keseluruhannya sekitar 351 kaki. Sungai-sungai di Suchez, Huancané, Coata, Ramis, dan Ilave semuanya berkontribusi terhadap volume air danau. Tambahan 20 aliran juga mengalir ke danau. Sekitar 41 pulau berpenghuni adalah titik permukaan danau. Danau ini terdiri dari 2 anak sungai terpisah yang bergabung dengan Selat Tiquina. Lago Grande adalah sub-basin yang lebih besar sedangkan Lago Pequeño adalah sub-basin yang lebih kecil.

4. Peran Historis

Nama Titicaca berasal dari kata dialek asli, "Titi Khar'ka" diartikan sebagai Batu Puma. Bentuk seluruh danau menyerupai puma yang menerkam kelinci bertelinga panjang. Danau Titicaca terkenal dengan 44 pulau buatannya yang disebut Uros. Pulau-pulau artifisial terapung yang dihuni ini adalah sisa dari masa lalu kuno yang dipertahankan oleh beberapa orang pribumi yang memindahkan pulau mereka jika terjadi ancaman dan serangan. Pulau buluh juga memiliki buluh menara pengawal. 41 pulau tanah lainnya juga dihuni oleh masyarakat adat yang merupakan penutur bahasa Quechua Selatan. Bahkan, setiap pulau memiliki budaya yang unik seperti Tiwanaku, Quechua, dan Inca dengan cara hidup tradisional yang unik.

3. Signifikansi Modern

Saat ini, pariwisata adalah ekonomi penting bagi kehidupan masyarakat adat yang tinggal di Danau Titicaca. Karya seni asli dan kerajinan tangan juga merupakan produk populer bagi para wisatawan. UNESCO menghormati tekstil yang diproduksi di pulau-pulau itu sebagai "Karya Agung Warisan Manusia Lisan dan Takbenda Kemanusiaan." Pulau yang paling populer untuk pariwisata adalah Pulau Taquile, Amantaní, Isla del Sol, Isla de la Luna, Suriqui, dan Uros. Penduduk asli hidup dari mencari ikan, bertani kentang, dan hortikultura quinoa, polong-polongan, dan sayuran. Pemeliharaan ternak juga berkontribusi terhadap kebutuhan ekonomi masyarakat danau. Danau Titicaca memiliki populasi ikan bernilai ekonomi tinggi yang diperkenalkan seperti ikan tenggiri dan ikan trout yang menambah nilai ekonomi daerah tersebut.

2. Habitat dan Keanekaragaman Hayati

Cuaca dingin sepanjang tahun mewakili iklim di dan sekitar Danau Titicaca. Curah hujan tahunan adalah sekitar 24 inci yang dihasilkan oleh badai petir musim panas. Pagi dan malam yang dingin menjadi ciri musim dingin. Danau ini memiliki pulau-pulau yang biasa dengan medan berbukit dan dataran berbatu. Pesisirnya hidup dengan alang-alang. Beberapa pulau memiliki gunung dengan reruntuhan kuno. Topografi danau di sekitarnya bervariasi dari lahan pertanian hingga dataran berbukit. Fauna terdiri dari spesies endemik seperti katak air Titicaca dan Titicaca Grebe. Kerang dan siput menempati perairan dangkal danau. Udang air tawar endemik dapat ditemukan di bagian yang lebih dalam mulai dari ukuran kecil hingga 13 inci. Selain itu, sekitar 90% spesies ikan di danau endemik.

1. Ancaman Lingkungan dan Sengketa Wilayah

Bolivia, Peru, dan UE menyusun rencana induk antara 1991-1993 yang disebut, "Rencana Induk untuk Pencegahan Banjir dan Penggunaan Sumber Daya Air Sistem TDPS." Proyek ini akan menjadi referensi untuk pengembangan sistem di masa depan. Rencana ini juga mencakup pengembangan manusia di kawasan Danau Titicaca. Meski dua negara berbagi danau, keduanya sudah kooperatif tanpa ada perselisihan dalam pengelolaan sumber daya air. Ancaman terhadap danau adalah limbah yang berasal dari pulau-pulau dan garis pantai berpenduduk. Erosi dan degradasi tanah juga merupakan masalah yang perlu ditangani. Eksploitasi pertanian yang berlebihan pada lahan pertanian mempengaruhi sebagian besar wilayah dataran tinggi. Penambangan juga membawa kontaminan ke daerah yang lebih rendah.