Benteng Jaisalmer Dari Rajasthan, India

5. Deskripsi dan Sejarah

Terletak di tengah-tengah hamparan Gurun Thar yang berpasir di negara bagian Rajasthan, India, Benteng Jaisalmer adalah benteng yang spektakuler dengan sejarah yang kaya. Benteng, terbuat dari batu pasir kuning, terletak di atas Bukit Trikuta, disamarkan dengan baik di lanskap gurun. Benteng Jaisalmer sering disebut sebagai "Benteng Emas" atau "Sonar Kella" karena penampilannya yang berwarna emas madu saat matahari terbenam. Benteng juga menikmati hak istimewa untuk menjadi Situs Warisan Dunia UNESCO. Benteng Jaisalmer dibangun oleh Rawal Jaisal, seorang penguasa Rajput Hindu, pada 1156 M. Benteng itu menyaksikan sejumlah besar pertempuran dan invasi selama tahun-tahun pertamanya ketika raja-raja Rajput berusaha menyelamatkan benteng itu dari aneksasi oleh penguasa Muslim di Kesultanan Delhi. Akhirnya, pada 1570, Rajput Hindu kehilangan kendali atas benteng dan dipaksa untuk menyerah kepada penguasa Mughal Akbar. Pada puncaknya, Benteng Jaisalmer menjadi pusat perdagangan penting antara India dan dunia Arab. Selama pemerintahan Inggris, kepentingan benteng sebagai titik perdagangan menurun dan perdagangan maritim menjadi lebih populer. Dengan demikian, benteng kehilangan kejayaannya sebelumnya. Namun, saat ini, kemegahan benteng yang hilang telah dihidupkan kembali sekali lagi, dan sekarang berfungsi sebagai tujuan wisata penting di India.

4. Pariwisata

Ribuan wisatawan yang melakukan tur Rajasthan mengunjungi Benteng Jaisalmer setiap tahun. Penampilan spektakuler benteng, Hindu yang indah, dan kuil-kuil Jain yang berhias, dan arsitektur yang megah adalah suguhan bagi semua mata. Wisatawan yang mengunjungi benteng ini juga mengunjungi daya tarik terdekat seperti Patwon-Ki-Haveli (rumah besar pedagang berlian), Bada Bagh, Danau Gadisar, Museum Peninggalan Thar, dan objek wisata lainnya. Naik unta di padang pasir juga merupakan kegiatan wisata yang populer di wilayah tersebut.

3. Keunikan

Benteng Jaisalmer tampak seperti fatamorgana di padang pasir yang luas dan secara mengejutkan menampung kota yang berkembang pesat di dalam dinding batu pasir kuningnya. Sebuah meriam menjaga salah satu dari empat pintu masuk ke kota. Keajaiban arsitektur benteng seperti istana kerajaan, kuil Laxminath, dan kuil-kuil Jain memberikan sekilas keagungan India kuno. Saat ini, benteng juga menjadi tuan rumah bagi banyak restoran yang menyajikan masakan India, Prancis, dan Italia, dan toko-toko suvenir yang menjual perhiasan, tas, pakaian, dan barang-barang kerajinan tangan yang indah dan semarak.

2. Alam, Pemandangan, dan Suara

Benteng Jaisalmer adalah rumah bagi sekitar 4.000 orang, sebagian besar milik komunitas Brahmana dan Daroga. Orang-orang ini adalah keturunan tenaga kerja yang melayani penguasa benteng di masa lalu. Meskipun sebelumnya hampir seluruh populasi Jaisalmer tinggal di dalam batas-batas benteng, hari ini, populasi yang berkembang telah menyebar, menuruni lereng Bukit Trikuta ke kota Jaisalmer di bawah. Temperatur musim panas maksimum bisa mencapai 49 ° Celcius di musim panas di wilayah di dalam dan sekitar benteng. Air langka di sini, dan sumur perlu digali sedalam 250 kaki untuk mengekstrak air. Hamparan bukit pasir yang luas mengelilingi Benteng dan kota Jaisalmer, dan unta merupakan sumber penting transportasi orang dan barang di gurun.

1. Ancaman dan Konservasi

Saat ini, Benteng Jaisalmer menghadapi ancaman besar dari tekanan populasi yang meningkat dan fondasi struktural yang lemah. Benteng ini terletak di atas hamparan batuan sedimen yang relatif lunak yang melemahkan dasar benteng. Fakta ini ditambah dengan konstruksi yang tidak direncanakan di benteng oleh penduduk mengancam untuk mengacaukan dinding dan bangunan benteng. Sudah, bagian-bagian benteng seperti Istana Ratu telah runtuh. Untuk menyelamatkan benteng yang berharga, Dana Monumen Dunia telah mendukung Pemerintah India dengan dana yang diperlukan untuk memulai dan melaksanakan pekerjaan restorasi di lokasi. Survei Arkeologi India sedang melakukan pekerjaan perbaikan ini di Benteng Jaisalmer.