Api Biru Listrik Dari Gunung Ijen

Gunung Api

Gunung berapi Kawah Ijen adalah gunung berapi unik yang terletak di kompleks gunung berapi Ijen di Jawa Timur, Indonesia. Ia terkenal dengan nyala api biru yang memukau yang dapat diamati di kawahnya dan mengalir menuruni lerengnya di malam hari. Gunung berapi ini juga memiliki sebuah danau di puncaknya, Danau Kawah Ijen, dengan volume 1, 3 miliar kaki kubik, ditemukan memegang air berwarna turquoise dari komposisi yang sangat asam. Diyakini sebagai badan air terbesar di dunia yang diisi dengan asam klorida pekat. Para ilmuwan yang mempelajari danau menyimpulkan bahwa gas hidrogen klorida yang dipancarkan oleh gunung berapi setelah bereaksi dengan air dari danau menghasilkan pembentukan asam klorida yang sangat pekat, dengan pH mendekati "0" (artinya hampir murni asam).

Apa Penyebab Blue Flames?

Pada awalnya, sebelum laporan ilmiah keluar, ada kepercayaan umum bahwa gunung berapi itu memancarkan lava berwarna biru, bukan lava berwarna kuning ke oranye yang dihembuskan oleh gunung berapi lainnya. Namun, setelah diselidiki, para ilmuwan menyimpulkan bahwa api berwarna biru yang terlihat di atas gunung berapi Kawah Ijen di malam hari sebenarnya membakar belerang. Ketika gunung berapi memuntahkan gas lava dan sulfur dalam volume besar, gas-gas tersebut bersentuhan dengan oksigen di udara di luar yang langsung terbakar, menghasilkan api berwarna biru. Lebih lanjut, suhu tinggi yang berlaku di wilayah tersebut dan tekanan tinggi dengan gas yang dikeluarkan, mengkatalisasi seluruh proses pembakaran. Karena api berwarna biru, mereka hanya terlihat di latar belakang gelap di malam hari.

Pariwisata dan Liputan Media

Liputan media yang luas tentang gunung berapi Kawah Ijen telah mendorong banyak wisatawan di wilayah ini. Turis sekarang berjalan jauh ke tepi peti gunung berapi di malam hari untuk menikmati penampakan api biru yang keluar dari kawah. Gunung berapi dan fitur-fiturnya yang unik telah menjadi subjek acara televisi dari beberapa merek media terkenal seperti National Geographic dan BBC. Episode Planet Manusia BBC, dokumenter IMAX 1991 " Ring of Fire " dan film dokumenter Austria-Jerman 2005 " Workingman Death " juga menampilkan gunung berapi Kawah Ijen.

Praktek Penambangan Belerang yang Kontroversial

Sulfur yang dihembuskan oleh gunung berapi Kawah Ijen membentuk sumber mata pencaharian penting bagi penduduk daerah tersebut. Saat belerang mendingin, ia bercampur dengan lava cair dan membeku menjadi batuan vulkanik. Penambangan batu-batu yang mengandung sulfur ini adalah kegiatan ekonomi yang penting di sini, karena dengan bekerja di malam hari, dipandu oleh cahaya biru dari gunung berapi, para penambang dapat menambah pendapatan hariannya yang rendah dengan uang yang diperoleh dari menjual batu-batu belerang. Para fotografer yang mempelajari para penambang gunung berapi Kawah Ijen ini telah menyatakan keterkejutannya atas cara para penambang ini mengekspos diri mereka sendiri kepada gas-gas vulkanik yang sangat beracun selama kegiatan penambangan mereka. Para ahli kesehatan mengklaim bahwa gas-gas ini dapat menyebabkan masalah pernapasan, penyakit pernapasan kronis, dan cacat paru-paru ketika dihirup dalam jumlah besar untuk jangka waktu yang lama. Namun, kemiskinan yang terjadi di antara penambang belerang memaksa mereka untuk bekerja di gunung berapi dalam kondisi berbahaya tanpa roda gigi pelindung. Dari gambar di atas, Anda dapat melihat bahaya membawa keranjang ini penuh belerang di punggung seseorang naik dan turun lereng terjal.

Ancaman Lingkungan

Para peneliti yang mempelajari gunung berapi dan habitat sekitarnya telah mengomentari bahaya yang ditimbulkan oleh gunung berapi kepada penduduk setempat yang mendiami wilayah tersebut. Para ilmuwan percaya bahwa air yang sangat asam dari danau kawah gunung berapi Ijen menembus melalui berbagai bagian ke sungai, sungai dan penyimpanan air bawah tanah di daerah tersebut. Air asam ini dengan logam beracun terlarut, dikonsumsi oleh penduduk untuk memenuhi kebutuhan air harian mereka dan juga digunakan untuk mengairi ladang tanaman mereka. Sebuah laporan ilmiah oleh Universitas Katolik Soegijapranata di Semarang, Jawa Tengah, menyebutkan bahwa penduduk setempat yang tinggal di sekitar daerah gunung berapi menderita masalah tulang dan gigi karena penggunaan sumur dan air sungai yang tercemar oleh air asam dari danau kawah gunung berapi Ijen. .