Apa Itu Fosil?

Fosil adalah jejak yang terpelihara dan sisa-sisa hewan dan tumbuhan yang ada di masa lalu. Sisa-sisa harus setidaknya sepuluh ribu tahun untuk memenuhi syarat sebagai fosil. Meskipun fosil paling awal berasal dari sekitar 3 miliar tahun, organisme multisel kompleks pertama kali menjadi fosil 600-650 juta tahun yang lalu. Fosilisasi adalah proses unik yang membutuhkan serangkaian keadaan kebetulan seperti penguburan permanen dan cepat, kekurangan oksigen dan bakteri pengurai untuk mencegah pembusukan, akumulasi sedimen yang terus menerus, dan suhu rendah. Sebagian besar fosil diawetkan di lingkungan lembab seperti di gletser, aliran sungai, dan di dasar laut.

Jenis Fosilisasi

Petrifikasi atau permineralisasi terjadi setelah suatu organisme mati dan dikubur oleh sedimen, dan bahan organik digantikan oleh mineral yang ditemukan dalam air seperti pirit, kalsit, dan silika. Ini adalah salah satu bentuk fosilisasi yang paling efektif karena prosesnya mempertahankan fitur terperinci termasuk struktur sel. Beberapa contoh kayu membatu ditemukan di seluruh dunia.

Fosil gips terbentuk ketika suatu organisme mati, dan sisa-sisa yang terperangkap di antara dua batu. Air kemudian mengeluarkan bahan organik dan menyimpan mineral di atas kesan organisme yang membuat gips.

Karbonisasi terjadi ketika unsur-unsur yang mudah menguap seperti nitrogen, oksigen, dan hidrogen dilepaskan dari organisme yang meninggalkan cangkang karbon. Jenis-jenis fosil ini muncul sebagai lapisan tipis di atas batu yang mudah tersapu oleh air atau tertiup angin.

Pelestarian yang tidak berubah terjadi ketika komposisi asli suatu organisme tidak berubah. Bentuk fosilisasi ini biasa terjadi pada fosil-fosil terbaru. Contoh reservasi yang tidak berubah adalah sisa-sisa mammoth berbulu wol di permafrost, fosilisasi dalam damar dan mumifikasi.

Rekristalisasi terjadi ketika mineral menggantikan tulang, cangkang, atau jaringan organisme. Sebuah fosil dikatakan mengkristal ketika senyawa organik asli ada tetapi ada dalam bentuk kristal.

Fosil Kencan

Fosil-fosil diberi tanggal berdasarkan penanggalan relatif atau absolut. Penanggalan relatif adalah proses membandingkan fosil dengan fosil lain yang usianya sudah diketahui. Sebagian besar fosil diberi tanggal menggunakan proses ini. Proses ini juga melibatkan penentuan usia fosil dengan memastikan usia batuan yang ditemukan. Fosil yang ditemukan di kedalaman dangkal jauh lebih muda dibandingkan dengan yang ditemukan lebih dalam di tanah.

Penanggalan absolut menggunakan penggunaan metode radiometrik seperti mineral radioaktif yang berfungsi sebagai jam geologis. Proses ini mempelajari tingkat di mana isotop rusak dan membuat garis waktu yang memperkirakan periode organisme hidup. Penanggalan karbon jarang digunakan dalam penanggalan fosil karena karbon-14 terurai dengan cepat dan berlaku untuk fosil yang lebih muda dari 80.000 tahun, sedangkan kalium-40 meluruh lebih lambat dan digunakan dalam penanggalan mineral dan batu, atau fosil yang berasal dari miliaran tahun.