Apa Dan Di Mana Dardanella?

Deskripsi

Dardanella adalah selat sempit sepanjang 65 mil di Turki barat laut yang memisahkan Eropa dan Asia, dan merupakan salah satu bagian laut tersibuk di dunia. Nama strip lainnya adalah Hellespont, dan ditemukan antara Asia Barat Daya, dan Eropa Tenggara. Laut Hitam dan Mediterania secara efektif dihubungkan oleh selat Dardanella. Menurut sebuah mitos Yunani, strip itu dinamai Hellespont setelah seorang gadis bernama Helle ketika dia akan dikorbankan bersama saudaranya Phrixus, seekor domba jantan yang dihiasi dengan bulu emas yang diselamatkan dan dibawa pergi dengan punggungnya, dan terbang dari Yunani ke arah utara. . Sepanjang jalan, Helle jatuh ke laut, dan badan air dinamai menurut namanya, menurut Sejarah Livius.

Peran historis

Pembentukan selat Dardanella terjadi dalam rentang waktu 2 hingga 65 juta tahun yang lalu setelah lempeng tektonik Arab, India, dan Afrika bertabrakan dengan lempeng Eropa dan Asia. Kesalahan yang dihasilkan membentuk medan kasar di Turki barat, serta pegunungan Alpen dan pegunungan Himalaya, menurut Earth's Encyclopedia. Secara historis, selat itu telah menghasilkan sejumlah konflik internasional, yang paling terkenal adalah Kampanye Gallipoli selama Perang Dunia I. Karena Dardanella adalah satu-satunya selat yang dapat digunakan antara Laut Hitam di timur dan Laut Mediterania di barat, itu adalah hadiah strategis untuk kedua belah pihak. Pada tahun 1914, seorang laksamana muda bernama Winston Churchill menyerukan serangan Dardanella sebagai cara untuk melemahkan Jerman. Pada 19 Februari 1915, pasukan angkatan laut Inggris dan Prancis menyerang Dardanella. Namun, mereka menderita banyak korban karena ranjau yang ditanam oleh musuh Tentara Ottoman di medan perang, dan pada pertengahan Januari 1916 mereka dikalahkan, dan milik Churchill dipermalukan sebagai ahli strategi.

Signifikansi modern

Menurut Administrasi Informasi Energi AS (EIA), Dardanelles adalah salah satu dari tiga selat Turki yang vital sebagai rute ekspor minyak ke Rusia, Uni Eropa, dan beberapa negara Asia di sekitarnya. Dua lainnya adalah Bosporus dan Laut Marmara. Pada 2013, 2, 9 juta barel per hari melewati perairan Turki ini, yang 70 persennya adalah minyak mentah, dan sisanya berbagai produk minyak bumi lainnya. Ukraina juga mengekspor banyak biji-bijiannya ke seluruh dunia melalui Dardanella. Jalur air ini juga ramai dengan pariwisata, karena wisatawan sangat suka mengunjungi Dardanelles untuk melihat situs pertempuran dan peringatan Kampanye Perang Dunia I Gallipoli. Ada juga sebuah pemakaman di mana pengunjung dapat memberi penghormatan kepada nyawa yang hilang dalam pertempuran masa lalu, dating kembali ke Yunani kuno dan Kekaisaran Ottoman.

Habitat dan Keanekaragaman Hayati

Ada beragam keanekaragaman hayati laut di tiga perairan Turki, meskipun ini sebagian besar ditentukan oleh kondisi ekologi dan modernisasi yang berlaku. Menurut Program Kerangka Kerja Uni Eropa untuk Penelitian dan Pengembangan Teknologi, 507 dari 795 spesies flora laut asli Turki ditemukan di pantai selatan tempat ketiga selat ini berada di negara tersebut.

Ancaman Lingkungan dan Sengketa Wilayah

Ketegangan dan konflik di sepanjang Dardanella, bersama dengan dua selat lainnya, terjadi dengan negara-negara yang menggunakannya sebagai jalur untuk kapal mereka. Pertengkaran diplomatik antara Turki dan Rusia adalah hal biasa, dan kadang-kadang menyebabkan kapal-kapal Rusia dilarang oleh Turki untuk menggunakan selatnya. Pada 2015, setelah Turki menembak jatuh sebuah pesawat Rusia, ada peningkatan ketegangan yang mengancam perdamaian, terutama di sepanjang Selat Bosporus di dekatnya. Tabrakan kapal feri dan kapal kargo juga terjadi di sini, yang terbaru pada tahun 2016 yang menyebabkan kerusakan pada kapal, meskipun tidak ada korban manusia yang terjadi dari peristiwa tersebut. Polusi air di sepanjang tiga selat juga terjadi karena tumpahan minyak dari kapal. Pada tahun 2003, sebuah kapal Georgia pecah menjadi dua, dan 500 metrik ton minyak tumpah ke perairan Selat Bosporus.