Thurgood Marshall - Tokoh Penting dalam Sejarah AS

Masa muda

Thurgood Marshall lahir pada 2 Juli 1908, di Baltimore, Maryland, berasal dari seorang kakek buyut yang pernah menjadi budak orang Afrika yang dibawa ke AS. Ayah Thurgood bekerja sebagai pelayan di sebuah klub pribadi, dan ibunya sebagai guru TK. Thurgood tumbuh mendengarkan ayahnya menceritakan kasus pengadilan dan argumen pengacara, karena mengunjungi gedung pengadilan setempat adalah hiburan favorit ayah. Karenanya, percakapan di meja makan sering kali melibatkan diskusi kasus-kasus seperti itu. Setelah lulus sekolah menengah pada tahun 1926, Thurgood masuk ke Lincoln University di Pennsylvania, di mana ia memiliki teman sekelas lainnya yang terkenal seperti Kwame Nkrumah, Langston Hughes, dan Cab Calloway.

Karier

Setelah lulus kuliah pada tahun 1930, permohonannya ke University of Maryland Law School ditolak karena rasnya. Dia malah memilih belajar hukum di Fakultas Hukum Universitas Howard, sebuah lembaga pasca-sekolah menengah yang secara historis hitam. Setelah menyelesaikan sekolah hukum, Thurgood gagal dalam upaya awal memulai praktiknya sendiri, dan mulai bekerja untuk Asosiasi Nasional untuk Kemajuan Orang Kulit Berwarna (NAACP). Dia mengambil kasus yang sangat dekat dengan hatinya pada tahun 1934, ketika dia membela seorang siswa dengan nama Donald Murray, yang permohonannya ke Sekolah Hukum Universitas Maryland juga ditolak karena dia orang Afrika-Amerika. Marshall memenangkan Murray v. Pearson pada tahun 1936, sebuah peristiwa yang mendorongnya untuk mengambil kasus lain melawan rasisme dan segregasi di Amerika Serikat.

Kontribusi Besar

Marshall memenangkan sejumlah kasus Mahkamah Agung, termasuk Chambers v. Florida pada tahun 1940, di mana ia membela empat pria kulit hitam yang telah dipaksa oleh polisi untuk mengaku melakukan pembunuhan. Pada tahun 1944, dengan Smith v. Allwright, dia meyakinkan Pengadilan untuk menghentikan kebiasaan peserta kulit putih saja selama Pemilu Primer negara-negara bagian Selatan tertentu. Namun, kemenangannya yang paling terkenal datang pada tahun 1954, dengan Brown v. Board of Education of Topeka, Kansas . Keputusan Pengadilan yang memisahkan sebenarnya tidak setara mengakhiri pemisahan rasial hukum sekolah umum AS. Pada tahun 1967, Marshall menjadi Hakim Afrika-Amerika pertama yang duduk di Mahkamah Agung, di mana ia bertugas selama 24 tahun sesudahnya.

Tantangan

Thurgood Marshall terdorong untuk mengatasi tantangan pribadinya dan karier. Dia mengalami rasisme sejak usia dini, dan rasisme yang menghalanginya memasuki universitas pilihannya, meskipun memiliki kualifikasi luar biasa, hanya membuatnya semakin ambisius untuk melawan sistem yang tidak adil yang ada. Karyanya dengan NAACP dan selama Gerakan Hak-Hak Sipil membuatnya mendapatkan banyak musuh dan ancaman yang tak terhitung jumlahnya. Sebagai hakim, ia dihukum karena terlalu liberal, dan bahkan dituduh sebagai seorang Komunis. Lebih jauh lagi, dengan meningkatnya insiden penunjukan para Republikan sebagai hakim Mahkamah Agung, Marshall menjadi frustrasi dengan banyak keputusan yang diambil oleh pengadilan di kemudian hari dalam karirnya.

Kematian dan Warisan

Hakim Thurgood Marshall meninggal pada 24 Januari 1993 di Bethesda, Maryland, hanya dua tahun setelah ia pensiun dari jabatannya sebagai Hakim Agung. Kemenangannya dalam Brown v. Dewan Pendidikan dipandang sebagai salah satu peristiwa paling utama pada awal Gerakan Hak-Hak Sipil. Melalui pekerjaannya, ia juga mendukung hak-hak imigran, dan membatasi keterlibatan pemerintah dalam kasus-kasus pencarian dan penyitaan ilegal. Atas perintah PBB, Marshall membantu menyusun konstitusi Ghana dan Tanzania yang baru merdeka. Perjuangannya untuk hak-hak minoritas dilanjutkan hari ini oleh mereka yang membawa warisannya.