Tahukah Anda Bahwa Kutub Utara Bergerak Saat Bumi Menjadi Lebih Tidak Seimbang?

Tiang Rotasi dan Geografis Bumi

Seperti puncak berputar raksasa, planet biru kita berputar di sekitar sumbu imajiner yang memotong permukaan bumi di rotasi Kutub Utara dan Selatan. Namun, kutub rotasi ini tidak harus sesuai dengan kutub geografis Bumi. Ini karena, karena Bumi bukan bola yang sempurna, bumi bergetar pada porosnya, sehingga terus-menerus mengubah posisi sumbu rotasinya. Para ilmuwan menggunakan posisi bintang dan metode telemetri satelit untuk mengukur posisi sumbu rotasi imajiner Bumi, serta dengan mengambil rata-rata jangka panjang dari posisi rotasi ini. Dari sana, mereka dapat memperkirakan lokasi geografis Bumi Kutub Utara dan Selatan.

Bumi Bergetar?

Para ilmuwan yang mempelajari rotasi Bumi telah mengamati bahwa kutub rotasi Bumi tidak stabil, dan sebenarnya bergeser posisi karena efek goyangannya. Di masa lalu, poros rotasi akan terombang-ambing dari timur ke barat dan sebaliknya, dengan tren keseluruhan yang menunjukkan bahwa sumbu bergeser ke arah Kanada. Namun, sejak tahun 2000, fenomena tersebut telah menunjukkan perubahan dramatis, dan poros rotasi Bumi sekarang berada pada perubahan yang stabil di arah timur, menuju Greenwich Meridian di Inggris.

Penyebab?

Seperti yang dijelaskan oleh Surendra Adhikari dan Eirk Ivins, para peneliti di laboratorium Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional AS (NASA) dalam makalah mereka yang baru-baru ini diterbitkan " Gerakan Kutub Berbasis Iklim: 2003-2015 ", diterbitkan dalam jurnal Science Advances, pergeseran ke arah timur dalam sumbu rotasi bumi akan terjadi sebagai akibat dari perubahan iklim. Para ilmuwan mengklaim bahwa, ketika es mencair di satu bagian planet ini dan terkumpul dalam bentuk air cair di bagian lain, pergeseran massa sudah cukup untuk membuat Bumi bergetar lebih buruk, dan lebih condong ke arah sisi yang lebih berat. Fakta bahwa Greenland kehilangan lebih dari 600 triliun pon es setiap tahun dan Antartika barat kehilangan 275 triliun pon es setiap tahun dapat dengan mudah memberikan perkiraan redistribusi berat yang terjadi di planet ini. Namun, ini masih belum dapat menjelaskan pergeseran berkelanjutan dari poros rotasi Bumi ke timur, karena diharapkan bahwa air yang meleleh akan segera didistribusikan secara merata untuk menghentikan pergeseran berkelanjutan poros dalam arah tunggal. Dengan demikian para peneliti menjelaskan bahwa itu bukan hanya pencairan lapisan es di kutub, tetapi juga tingginya tingkat penguapan dan ekstraksi air tawar dari danau dan akuifer di sekitar wilayah Laut Kaspia dan di India, difasilitasi oleh pemanasan global dan populasi manusia yang berkembang pesat, dan ini juga menggeser poros rotasi Bumi ke kanan. Dengan demikian, aksi gabungan pencairan es dan perubahan dalam penyimpanan air benua ini pada akhirnya memiringkan planet ini ke satu arah.

A Lesson Learned

Pergeseran poros rotasi Bumi tampaknya tidak memiliki implikasi saat ini bagi kehidupan di Bumi. Namun, jika pergeseran ini tetap stabil dalam periode waktu yang lebih lama, mungkin dianggap perlu bagi para ilmuwan untuk menghitung ulang posisi geografis Kutub Selatan dan Kutub Utara dari planet kita. Meskipun memiringkan Bumi ke arah timur tidak memiliki implikasi langsung, itu memang cukup berarti. Data gerakan kutub yang sama ini juga dapat digunakan oleh para ilmuwan untuk membuat prediksi perubahan iklim yang lebih akurat untuk masa depan. Pergeseran dramatis juga mengungkapkan dampak mendalam aktivitas manusia terhadap planet biru kita. Jika kegiatan semacam itu mampu membuat planet ini tidak seimbang, dapat dibayangkan dengan baik dampak kegiatan tersebut terhadap iklim, ekosistem, dan keanekaragaman hayati bumi.