Sundial Terbesar di Dunia

Jantar Mantar Jaipur, Rajasthan di India adalah salah satu dari lima Jantar Mantra India. Yang lain ditemukan di Delhi, Varanasi, Ujjain, dan Mathura, dan dibangun oleh raja Hindu yang sangat terpelajar, Maharaja Jai ​​Singh II pada abad ke-18. Jantar Mantar di Jaipur adalah salah satu observatorium astronomi kuno yang paling canggih, yang menjadi tempat jam matahari terbesar di dunia. Observatorium itu mungkin selesai sekitar 1738. Ada 20 instrumen di observatorium yang dibangun terutama dari batu dan marmer, sedangkan mortar, batu bata, dan tablet perunggu juga telah digunakan. Observatorium ini tersebar di area seluas sekitar 18.700 meter persegi, dan digunakan sampai tahun 1800. Menyadari pentingnya arsitektur, sejarah, dan astronomis yang sangat besar dari Jantar Mantar di Jaipur, dinyatakan sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO pada 2010.

Peran Astronomi

Instrumen di Jantar Mantar mewakili tingkat kecanggihan tinggi yang dicapai dalam bidang pengetahuan tentang astronomi di India pada abad ke-18. Ini juga mencerminkan tingkat tertinggi keterampilan astronomi yang dicapai oleh para sarjana pada waktu itu. Instrumen-instrumen di Jantar Mantar adalah contoh-contoh ketrampilan batu dan arsitektur yang luar biasa yang terkait dengan pengetahuan ilmiah. Instrumen melakukan berbagai fungsi seperti mendeteksi waktu dalam sehari, menyimpulkan data tentang benda langit dan rasi bintang serta posisi dan gerakannya, serta memprediksi waktu gerhana. Yang paling terkenal dari instrumen ini adalah Samrat Yantra setinggi 27, 4 meter, yang mampu memprediksi waktu dengan akurasi hanya selisih 2 detik dari waktu Jaipur lokal. Keakuratan tinggi yang digunakan instrumen kuno ini untuk merepresentasikan data astronomi telah membuat kagum para ilmuwan, astronom, dan manusia awam zaman modern.

Arti Penting Agama

Observatorium astronomi Jantar Mantar tidak hanya dikenal karena nilai astronomi dan arsitekturnya, tetapi juga karena kedekatannya dengan agama Hindu. Maharaja Jai ​​Singh II, seorang penguasa Hindu yang taat, membangun observatorium berdasarkan data astronomi yang ditemukan dalam teks-teks Hindu kuno. Dia adalah seorang sarjana hebat yang menjelajahi berbagai teks kuno untuk menemukan instruksi tentang konstruksi instrumen di Jantar Mantar. Meskipun tidak disebutkan instrumen astronomi dalam Veda, ada deskripsi beberapa instrumen astronomi, seperti gnomon dan clepsydra yang dirinci dalam Veda. Konsep astronomi juga dibahas dalam berbagai teks Hindu lainnya seperti Arthashastra dan kisah para astronom Hindu terkenal di dunia kuno. Diyakini bahwa instrumen di Jantar Mantar dibangun dengan inspirasi dan pengetahuan yang diperoleh dari teks-teks kuno Hinduisme.

Pariwisata dan Penggambaran dalam Budaya Pop

Jantar Mantar adalah tujuan wisata yang cukup populer di India dan pengunjung berbondong-bondong ke Kota Pink Jaipur tidak pernah melewatkan kesempatan untuk mengunjungi Jantar Mantar di kota ini yang terletak di dekat dua tempat wisata utama Jaipur, Istana Kota Jaipur, dan Hawa Mahal. Hampir 700.000 wisatawan mengunjungi observatorium setiap tahun antara tahun 2006 dan 2008. Sebagian besar instrumen Jantar Mantar saat ini dalam kondisi kerja dan pemandu serta staf di observatorium biasanya menjelaskan cara kerja instrumen ini kepada wisatawan yang penasaran. The Jantar Mantar telah banyak difoto oleh media internasional dan juga berfungsi sebagai lokasi syuting film fantasi petualangan 2006 " T he Fall ".

Ancaman dan Pelestarian

Beberapa ancaman, seperti pencemaran lingkungan, langkah kaki turis yang berat (sering diikuti oleh sampah di atas tanah), dan kerusakan fondasi dari air selama hujan, tampaknya mengancam Jantar Mantar di Jaipur. Namun, observatorium disimpan di bawah pengawasan ketat oleh staf Departemen Arkeologi dan Museum Rajasthan, yang bertanggung jawab untuk memastikan perbaikan kerusakan dan penghapusan ancaman lain yang berpotensi merusak observatorium.