Sejarah Salib Kristen

Salib Kristen dianggap sebagai simbol utama agama Kristen. Salib adalah simbol instrumen penyaliban Yesus Kristus. Dalam agama Kristen, salib adalah salib dengan representasi tiga dimensi dari tubuh Kristus. Dua bentuk salib yang paling umum hadir dalam agama Kristen adalah salib Yunani dan salib Latin.

Salib Pra-Kristen

Sejumlah besar bukti menunjukkan bahwa salib digunakan berabad-abad sebelum kelahiran agama Kristen. Salib dianggap berasal dari Babilonia kuno sebelum menyebar ke bagian lain dunia seperti Suriah, Mesir, Yunani, Latin, India, dan Meksiko. Salib pra-Kristen digunakan sebagai simbol agama dan sebagai ornamen di antara orang Mesir, Suriah, Yunani, Persia, Eropa, dan di beberapa bagian Afrika. Oleh karena itu, ada penggunaan universal salib pra-Kristen. Dalam banyak kasus, penggunaannya biasanya dihubungkan dengan beberapa bentuk ibadah.

Salib pra-Kristen ada dalam dua bentuk; salib tau dan svastika atau salib fylfot . Salib tau menyerupai huruf kapital Yunani T. Di sisi lain, salib filem menyerupai empat huruf kapital Yunani yang ditempatkan bersama-sama. Salib tau awalnya digunakan di antara para penyembah berhala. Ini kemudian diadopsi oleh orang-orang Kristen di Mesir di mana penggunaannya menjadi umum. Karena alasan ini, salib tau kadang-kadang disebut sebagai salib Mesir.

Bukti penggunaan salib selama berabad-abad sebelum kedatangan Kristus dapat dilihat di British Museum pada patung Raja Samsi-Vul dari Asyur. Selain itu, dewi Diana dari Yunani kuno digambarkan dengan salib dengan cara yang menyerupai bagaimana Perawan Maria digambarkan dalam patung oleh seniman.

Sejarah Salib Kristen

Salib Kristen sebagai simbol Kristen berakar pada paganisme kuno. Penggunaan salib Kristen sebagai simbol Kristen dimulai setelah zaman Konstantin, yang terjadi tiga abad setelah kedatangan Kristus. Penyaliban dan kematian Yesus di kayu salib memberikan arti baru bagi penggunaan salib dalam agama Kristen. Sebelum kematian Yesus di kayu salib, salib digunakan secara pribadi di antara orang-orang Kristen. Tujuannya dibatasi. Setelah Konstantin, penggunaan salib diakui sebagai simbol kekristenan.

Penggunaan Modern Salib Kristen

Saat ini, penggunaan salib sebagai simbol Kristen dipraktekkan secara universal. Gereja-gereja, baik Katolik dan Protestan memiliki salib ditempatkan, diukir, atau digambar di pintu, jendela, puncak, dan dinding bangunan gereja mereka. Banyak orang Kristen di seluruh dunia mengenakan salib di kalung, gelang, cincin, barang-barang pakaian, dan gantungan kunci mereka. Selain itu, banyak orang Kristen, terutama Katolik, membuat tanda salib selama ibadah. Ketika membuat tanda, orang-orang menyentuh dahi, dada, dan kemudian masing-masing bahu mereka. Banyak yang percaya bahwa tanda salib efektif dalam melindungi mereka dari bahaya dan mengusir roh jahat.