Pergerakan Seni Sepanjang Sejarah: Abstrak Ekspresionisme

Deskripsi

Pada awal 1940-an, seni ekspresionisme abstrak yang menentang konvensi dalam teknik dan subjek diciptakan di New York oleh sekelompok kecil pelukis Amerika. Bentuk seni spontan ini, ditandai dengan gerakan sapuan kuas yang sarat gerakan, dan pembuatan tanda, lebih banyak menyentuh emosi dan psikologi seorang seniman daripada seni konvensional. Ketika menciptakan seni ekspresionisme abstrak, para seniman menghargai aspek improvisasi yang mereka lakukan. Seni ekspresionisme abstrak membuka landasan dan arah baru dalam dunia seni menurut Metropolitan Art Museum. Kanvas seniman abstrak dipenuhi dengan bidang-bidang dengan banyak warna yang tampak tidak rapi dan sulit terlihat oleh mata yang kurang artistik. Para seniman ini memandang seni abstrak sebagai petualangan ke dunia imajinasi yang tidak dikenal, bertentangan dengan akal sehat.

Para Pemrakarsa Ekspresionisme Abstrak Awal

Pendukung awal seni ekspresionisme abstrak adalah Jackson Pollock, Willen de Kooning, Franz Kline, Lee Krasner, dan lainnya. Mereka dipengaruhi oleh pandangan bahwa seni harus nyata dan datang dari pikiran bawah sadar. Joan Miro, seorang pelukis automatisme dari Spanyol, adalah referensi mereka. Keberhasilan pelukis ekspresionisme abstrak di New York ini akhirnya menggerogoti rekan-rekan tradisional Paris mereka. Akibatnya, dominasi seni modern Amerika di dunia seni internasional dimulai pada era pasca Perang Dunia II, menurut Art Story. Perang dan akibatnya juga mengilhami para seniman yang melihat sisi gelap dari sifat manusia, dan mencari jalan keluar yang kreatif untuk mengekspresikan keprihatinan mereka, melalui seni abstrak. Setelah perang berakhir, seniman surealis seperti Salvador Dali, Max Ernst, Piet Mondrian, Fernand Leger, Andre Masson, dan Andre Breton berimigrasi ke AS sehingga meningkatkan popularitas abstrak ekspresionisme di sana.

Latar Belakang

Fondasi awal ekspresionisme abstrak diletakkan pada 1930-an ketika modernisme Eropa diekspos kepada seniman New York. Kota ini memiliki beberapa tempat yang memamerkan seni avant-garde dari Eropa. Museum Seni Modern dibuka pada tahun 1929 dan memiliki koleksi seni Eropa yang dibawa oleh sutradara pertamanya Alfred H. Barr Junior, menurut Museum Seni Metropolitan. Ada juga Museum Seni Hidup Albert Gallatin, yang diselenggarakan oleh Universitas New York dari tahun 1927 hingga 1943. Museum itu memiliki karya-karya seniman Eropa seperti Piet Mondrian, Naum Gabo, dan Lazar El Lissitzky, yang sangat menginspirasi para ekspresionis abstrak New York. Karya-karya pelukis Rusia Wassily Kandinsky yang dipuji karena mempopulerkan seni abstrak juga menonjol di New York, dan dipamerkan di Museum Lukisan Non-Tujuan yang dibuka pada 1939. Selain itu, ekspatriat Jerman Hans Hofmann proaktif dalam mengajar seni modern di AS dari Eropa.

Warisan

Pada 1940-an, lukisan-lukisan abstrak dari para seniman seperti Pollock mengejutkan penonton. Pada tahun 1947, ia telah menemukan cara baru melukis dengan menuangkan cat pada kanvas mentah yang tersebar di tanah dan membiarkannya menetes. Seniman seperti Kooning juga mengembangkan gaya lukisan abstrak gestural yang digabung dengan gambar figuratif ikonik, menurut Metropolitan Museum of Art. Bagi para ekspresionis abstrak ini, keaslian lukisan mereka terletak pada keterusterangan dan kedekatan ekspresi, sehingga mengungkapkan identitas unik seorang seniman. Dari 1943 hingga pertengahan 1950-an, periode boom ekspresionisme abstrak di New York terjadi. Dunia seni menggeser fokus seni dari Eropa ke New York, di mana generasi pertama ekspresionisme dimulai. Generasi berikutnya dari seniman ekspresionisme abstrak di Eropa dan AS diperbandingkan dengan mereka yang memulainya.