Giethoorn: Desa Tanpa Jalan

Di mana Giethoorn, dan Mengapa Begitu Unik?

Desa kecil Giethoorn yang sepi terletak di timur laut Belanda di provinsi Belanda, Overijssel. Desa milik kota Steenwijkerland, dan terletak 5 kilometer barat daya Steenwijk. Giethoorn secara populer disebut sebagai "Venice of the North" karena kesamaannya yang mencolok dengan kota Venesia Italia yang terkenal dalam hal kanal-kanalnya. Meskipun Giethoorn hanya sebuah desa kecil, tidak seperti kota Venesia yang berkembang, kedua tempat ini memiliki satu kesamaan, atau harus kita katakan, mereka berdua tidak memiliki satu hal yang sama yang tampaknya setiap kota modern, kota, dan desa di dunia tampak memiliki: jalan. Giethoorn sama sekali tidak memiliki jalan raya, dan sebagai gantinya setiap pemukiman di desa dihubungkan oleh labirin kanal-kanal di mana perahu-perahu Giethoorn yang khas melintas untuk mengangkut penumpang dan barang dari satu tempat ke tempat lain. Pijakan kaki di atas kanal adalah satu-satunya moda transportasi lainnya di wilayah tersebut.

Sejarah Giethoorn

Desa Giethoorn didirikan pada abad ke-13, dan terutama ditempati oleh komunitas pertanian. Para petani ini, saat bertani di ladang mereka, menggali sejumlah besar tanduk kambing yang terkubur di bawah tanah di wilayah tersebut. Tanduk-tanduk ini diperkirakan berasal dari kambing liar yang tenggelam dalam Air Bah 1170. Desa itu kemudian menerima namanya "Geytenhoren", merujuk pada tanduk kambing yang ditemukan di sini. Nama itu akhirnya disingkat menjadi bentuk Giethoorn yang sekarang. Potensi wisata desa mulai diperhatikan setelah 1958, ketika pembuat film Belanda, Bert Haanstra, menembak komedi populernya, Fanfare, di desa yang sama.

Jalur Air dan Rumah Giethoorn

Desa Giethoorn sangat indah, dengan kanal sepanjang 4 mil dan 50 jembatan kayu pendek yang membentang dari kanal. Kanal-kanal di wilayah tersebut sebenarnya merupakan lubang yang digali oleh penduduk desa untuk mengekstraksi gambut dan, dalam jangka panjang, mengumpulkan air hujan untuk membentuk banyak danau dan kolam yang dangkal. "Whisper boats", suatu bentuk perahu yang dirancang unik yang menggunakan listrik, diam-diam melapisi kanal Giethoorn, dan tidak menciptakan segala bentuk polusi suara di desa. Desa ini dihuni oleh populasi kecil sekitar 2.620 jiwa, banyak di antaranya tinggal di rumah pulau yang dihubungkan oleh jembatan penyeberangan. Punt bertenaga manusia, kano, dan kayak juga menyusuri perairan banyak kanal Giethoorn. Toko-toko dan restoran di sepanjang kanal desa semuanya memiliki dermaga sendiri bagi pelaut untuk berlabuh di kapal mereka sambil menikmati makanan mewah atau berbelanja barang-barang lokal secara mewah.

Giethoorn untuk Turis

Wisatawan dapat menikmati sejumlah kegiatan di Desa Giethoorn. Berperahu kayak atau berkano di sekitar desa yang damai, tampaknya selalu dikelilingi oleh tanaman hijau dan arsitektur yang unik, sangat santai. Toko-toko menarik yang menjual fosil dan kristal, museum selam scuba, dan beberapa restoran yang menyajikan hidangan daerah dalam suasana yang indah, semuanya merupakan tempat wisata utama di desa. Yang menarik, Giethoorn sering dikunjungi oleh banyak wisatawan Tiongkok. Faktanya, setiap tahun antara 150.000 dan 200.000 wisatawan Tiongkok mengunjungi desa.