Dimanakah Kepulauan Ryukyu?

Deskripsi

Kepulauan Ryukyu adalah rantai kepulauan (kepulauan) di Jepang yang membentang sejauh 1.100 kilometer ke arah barat daya dari pulau Kyushu Jepang ke arah timur laut Taiwan. Kepulauan Ryukyu mencakup wilayah daratan sekitar 3.090 kilometer persegi, dan wilayah ini membatasi batas antara Laut Filipina di timur dan Laut Cina Timur di barat. 55 pulau Ryukyu dibagi menjadi tiga kelompok utama, atau set. Yaitu, ini adalah Kepulauan Amami yang terletak di utara, Kepulauan Okinawa tengah, dan paling selatan dikenal sebagai Kepulauan Sakishima. Pulau Okinawa, dengan luas tanah 1.176 kilometer persegi, adalah yang terbesar di antara Kepulauan Ryukyu.

Peran historis

Antara abad ke-15 dan ke-19, Kepulauan Ryukyu berada di bawah kekuasaan independen. Raja-raja Ryukyu membantu perkembangan perdagangan antara komunitas pulau dan negara-negara Asia dan Asia Tenggara yang mengelilinginya. Pada 1609, pulau-pulau itu diserang oleh tentara yang dikirim oleh daimyo Satsuma di Jepang, dan, meskipun raja-raja Ryukyu berhasil berpegang pada kekuasaan mereka, mereka dipaksa untuk membayar upeti kepada daimyo Jepang ini. Akhirnya, pada tahun 1879, pulau-pulau secara resmi berada di bawah kekuasaan Jepang yang absolut. Selama Perang Dunia Kedua, Pertempuran Okinawa, yang merenggut nyawa ribuan tentara Jepang dan Amerika, bertempur di Pulau Okinawa di kepulauan Ryukyu. Setelah Perang Dunia II berakhir dan Kekaisaran Jepang dikalahkan, Kepulauan Ryukyu berada di bawah kendali AS. Namun, pada tahun 1972, Jepang sekali lagi diberi kendali Kepulauan Ryukyu, diserahkan dari AS, dan mempertahankan kepemilikan hingga tanggal ini.

Signifikansi modern

Kepulauan Ryukyu, tidak seperti kebanyakan pulau lain di Jepang, tidak memiliki banyak industri. Pertanian dan perikanan adalah pekerjaan utama penduduk pulau-pulau ini. Beras, ubi jalar, dan tanaman pangan lainnya ditanam secara luas untuk konsumsi lokal, sementara ekspor utama Ryukyu terdiri dari produk pertanian seperti gula dan nanas. Pariwisata juga merupakan sumber pendapatan utama bagi ekonomi lokal di wilayah ini. Industri sedikit, dan sebagian besar ekspansi industri terjadi di sini selama pemerintahan Amerika Serikat antara 1945 dan 1972. Pernis dan produksi tembikar adalah industri tradisional penting dari Kepulauan Ryukyu. Skala kecil dan industri rumahan lainnya ditemukan di kota Naha dan Okinawa di Kepulauan Ryukyu.

Habitat dan Keanekaragaman Hayati

Kepulauan Ryukyu. seperti pulau-pulau lain di Jepang, terletak di "Cincin Api Pasifik", dan karenanya sangat rentan terhadap gempa bumi dan letusan gunung berapi. Pulau-pulau, dari karang atau asal vulkanik, memiliki lanskap yang kasar. Iklim di wilayah ini bersifat subtropis, dengan banyak presipitasi dan topan yang sering terjadi. Terumbu karang di sepanjang pulau-pulau ini memiliki signifikansi ekologis yang ekstrem, dan dimasukkan sebagai bagian dari 200 eko-kawasan Global Wildlife Fund Dunia. Banyak spesies endemik, seperti rubah Terbang Ryukyu yang hampir terancam, kucing Iriomote yang sangat terancam punah, dan tikus raksasa berekor panjang Ryukyu yang terancam punah, menghuni pulau-pulau ini. Flycatcher surga Jepang, kingfisher Ryukyu, minivan Ryukyu, merpati Kayu Ryukyu, dan woodcock Amami adalah beberapa spesies burung unik dari ekosistem Ryukyu. Tingginya tingkat endemisme juga terjadi di antara spesies reptilia dan amfibi dari pulau-pulau ini, yang berarti banyak spesies asli tersebut dapat ditemukan di tempat lain di dunia.

Ancaman Lingkungan dan Sengketa Wilayah

Signifikansi ekologis Kepulauan Ryukyu dapat dengan mudah dilihat dari sejumlah besar spesies endemik yang ditemukan di pulau ini. Spesies ini, ditemukan di tempat lain di dunia, beresiko tinggi kepunahan jika habitat mereka di pulau-pulau ini hilang. Pemanasan yang disebabkan oleh perubahan iklim dari perairan lautan mengancam untuk merusak terumbu karang di pulau-pulau ini, dan dengan demikian memengaruhi habitat sejumlah besar spesies air yang mendiami terumbu karang ini. Kepulauan Ryukyu juga sangat rentan terhadap letusan gunung berapi, gempa bumi, tsunami, dan topan. Bencana skala besar dapat menyapu bersih semua spesies yang ada dari pulau-pulau ini. Selain ancaman ekologis dan lingkungan ini, ketegangan juga terjadi di Kepulauan Ryukyu di bidang politik. Meskipun pemerintahan negara dikendalikan oleh Jepang, militer Amerika Serikat masih mempertahankan pangkalan Angkatan Udara yang besar di dan sekitar Kepulauan Ryukyu. Kehadiran militer asing ini sering menciptakan keresahan dan kontroversi lokal di wilayah tersebut.