Di mana Hutan Hujan Amazon?

Deskripsi

Amazon Rainforest adalah hutan hujan tropis besar di Amerika Selatan, yang luasnya lebih dari 2 juta mil persegi. Ini menempati cekungan drainase Sungai Amazon dan anak-anak sungainya. 40% dari luas daratan Brasil ditutupi oleh hutan lebat ini, yang dibatasi oleh Dataran Tinggi Guyana di utara, dataran tinggi tengah Brasil di selatan, Pegunungan Andes di barat, dan Samudra Atlantik di timur. Hutan hujan Amazon adalah hutan terkaya di dunia dalam hal keanekaragaman hayati, yang mengandung jutaan spesies flora dan fauna, dengan banyak lagi kemungkinan masih belum ditemukan oleh ilmu pengetahuan modern.

Peran historis

Sebagian besar ilmuwan percaya bahwa Hutan Hujan Amazon kemungkinan telah terbentuk selama Era Eosen, dan karenanya telah ada setidaknya selama 55 juta tahun. Selama periode waktu yang signifikan ini dalam sejarah Bumi, telah berfungsi sebagai habitat bagi jutaan spesies tanaman dan hewan yang unik. Namun, sebagian besar penelitian terbaru tentang sejarah Amazon menunjukkan bahwa petak-petak hutan hujan mungkin pernah ada sebagai padang rumput hingga pergeseran Bumi menuju iklim yang lebih basah, yang terjadi sekitar 2.000 tahun yang lalu dan memungkinkan terbentuknya lebih banyak hutan hujan. Kedatangan penyakit Eropa, memusnahkan komunitas pertanian asli di wilayah tersebut, bisa juga mempercepat perkembangan Amazon di abad ke-16 dan seterusnya. Apa pun yang menjadi kisah asal dan perkembangannya, sejak pembentukannya, hutan Amazon telah memainkan peran penting dalam membentuk iklim dunia, dan telah mendukung evolusi jutaan bentuk kehidupan unik di dalam habitatnya yang terisolasi.

Signifikansi modern

Saat ini, hutan hujan Amazon melakukan sejumlah besar fungsi vital yang membantu mempertahankan kehidupan di Bumi dalam kondisi stabil. Ini bertanggung jawab untuk menyaring dan memproses ulang karbon dioksida berbahaya yang dihasilkan oleh aktivitas manusia yang merusak lingkungan, terutama yang membakar bahan bakar fosil untuk energi dan untuk menghidupkan mesin dan kendaraan. Banyaknya pohon di hutan ini membantu menyerap gas rumah kaca, terutama karbon dioksida, dari atmosfer bumi. Vegetasi ini kemudian melepaskan oksigen gas yang memberi kehidupan kembali ke dalamnya melalui siklus fotosintesis mereka. Diperkirakan bahwa 390 miliar pohon di hutan ini mengunci sekitar 86 miliar ton karbon sekaligus, lebih banyak daripada hutan hujan lainnya di dunia saat ini. Di hutan hujan Amazon, transpirasi tidak hanya menciptakan 50-75% dari curah hujannya sendiri, tetapi juga memberi makan sejumlah besar sungai yang mendukung kehidupan liar dan peradaban manusia yang berbasis di sepanjang sungai-sungai di kawasan itu. Diperkirakan bahwa Amazon mempengaruhi curah hujan sejauh Amerika Tengah dan Amerika Serikat Barat. Hutan hujan juga merupakan rumah bagi 30% spesies dunia. Selain itu, puluhan juta orang juga bergantung pada hutan-hutan ini untuk sumber pendapatan mereka, dari makanan untuk bahan bakar hingga produk-produk kehutanan.

Habitat

Hutan hujan Amazon adalah hutan yang sangat lebat, dengan banyak dari hutan yang luas ini yang masih belum dijelajahi oleh manusia karena tidak dapat diaksesnya hutan tersebut. Hutan memiliki keanekaragaman hayati terbesar di antara semua hutan di dunia. Menurut data statistik, satu dari sepuluh spesies dunia yang diketahui, dan satu dari lima spesies burung dunia, hidup di Amazon. Juga, satu dari lima spesies ikan dunia ditemukan di perairan Sungai Amazon, anak-anak sungainya, dan alirannya. Sampai saat ini, 40.000 spesies tanaman, 1.300 spesies burung, 427 spesies mamalia, 400 spesies amfibi, 378 spesies reptil, dan sekitar 3.000 spesies ikan air tawar, bersama dengan 2, 5 juta spesies serangga, telah ditemukan di Amazon. Predator besar seperti jaguar, cougar, anaconda, dan caiman hitam semuanya tumbuh subur di dalam hutan lebat ini, di mana mangsanya sering berlimpah. Sungai-sungai juga penuh dengan spesies air yang berbahaya, seperti belut listrik dan piranha yang haus darah. Berbagai spesies reptil beracun, amfibi, dan serangga juga mendiami hutan ini. Yang menonjol di antara mereka adalah katak panah beracun yang mengeluarkan racun mematikan melalui kulit mereka.

Ancaman dan Perselisihan

Saat ini, hutan hujan Amazon menghadapi tantangan ekstrem dalam menghadapi pembangunan manusia yang seringkali tidak bertanggung jawab. Kegiatan penggundulan hutan merajalela di Amazon, yang menyebabkan hilangnya banyak hutan berharga ini. Selain pembukaan lahannya untuk penanaman tanaman, sektor peternakan Brazil yang berkembang pesat dalam industri pertanian juga menyebabkan kerugian besar hutan hujan Amazon. Faktanya, peternakan hewan, termasuk penggembalaan, bertanggung jawab atas hingga 91% dari kerusakan Amazon, dan 136 juta hektar hutan hujan telah dibuka untuk penggunaan peternakan. Selain peternakan, kegiatan pembangunan infrastruktur, seperti pembangunan jalan dan bendungan, kegiatan penambangan untuk emas dan bauksit, eksplorasi dan ekstraksi minyak, dan penebangan yang tidak berkelanjutan, masing-masing secara aktif menggerogoti kehidupan dan habitat hutan hujan Amazon keanekaragaman hayati. Dalam prosesnya, mereka membahayakan keseimbangan iklim dan ekosistem tidak hanya wilayah, tetapi dunia secara keseluruhan.