Desa Taipa, Makau

Dimanakah Taipa?

Taipa adalah sebuah pulau di wilayah administrasi Cina di Macau. Berjarak 2, 5 kilometer (1, 6 mil) dari Semenanjung Makau. Taipa dapat dicapai dengan menyeberangi Jembatan Ponte Amizade yang menghubungkan Macau dan Taipa. Pulau kecil ini merupakan pelarian dari pariwisata Macau yang serba cepat dan mencolok. Taipa membentang 7, 6 kilometer persegi, tetapi ekspansi yang lebih baru, seperti di Makau, dapat menghasilkan angka yang lebih besar untuk ukuran pulau. Taipa, meskipun semakin menjadi situs proyek pengembangan, masih menawarkan langkah mundur dalam waktu untuk pengunjung.

Peran historis

Taipa, yang secara administratif merupakan bagian dari Macau, dijajah oleh para pedagang Portugis pada tahun 1573. Portugal mendominasi lautan dan mengubah Macau menjadi pelabuhan penting dalam jaringan perdagangan yang membentang di Eropa dan Asia. Selama paruh pertama abad ke-17 Makau, dan Taipa, makmur secara ekonomi. Para Jesuit juga menjadikan koloni itu sebagai basis untuk pekerjaan misi mereka di Asia. Namun, ketika kekaisaran kolonial Portugis menurun, begitu pula peran Makau dan Taipa sebagai pusat perdagangan yang vital. Pelabuhan Macau relatif ditinggalkan karena Hong Kong, di bawah pemerintahan Inggris, menjadi tempat investasi yang lebih penting. Makau dan Taipa tetap bertahan secara ekonomi melalui kasino dan industri perjudian yang berkembang di Makau. Baru pada tahun 1999 Portugal mengembalikan Macau, bersama dengan Taipa, ke pemerintah Cina.

Ekonomi Modern

Desa Taipa, sebagai bagian dari Macau, memiliki ekonomi pasar bebas. Ekspor pulau ini terutama tekstil, pakaian, dan jasa, sementara itu sangat bergantung pada impor bahan makanan dan bahan baku dari Cina. Ukuran pulau mencegahnya terlibat dalam pengembangan pertanian. Namun demikian, Taipa, dengan 10.000 penduduknya, mempertahankan standar hidup yang tinggi sebagai akibat dari infrastruktur yang baik, inflasi rendah, mata uang yang stabil, dan surplus dalam perdagangan luar negeri. Pariwisata tetap menjadi bagian penting dari ekonomi pulau itu. Bandara internasional baru-baru ini dibuka di Taipa. Ada Hyatt Regency Hotel dan Universitas Makau di pulau itu, yang memungkinkan lebih banyak pengunjung Taipa untuk meningkatkan ekonominya.

Tempat-tempat menarik

Taipa, meskipun kecil, dipenuhi dengan pemandangan menarik dan makanan lezat. Pulau ini dikenal memiliki beberapa restoran terbaik di Makau, yang dapat ditemukan di sepanjang Rua da Cunhna yang menyediakan berbagai hidangan Cina dan Portugis. Garden of Flower City adalah tempat yang menyenangkan untuk melihat perpaduan lanskap Cina modern dan tradisional, dengan taman bermain khusus untuk anak-anak. Pulau ini dipenuhi dengan jalan setapak yang indah (seperti yang digambarkan di atas). Biara Buddhis Pou Tai Un adalah penemuan unik, tersembunyi di antara jalan-jalan kecil di desa pulau. Di delapan pemakaman Taipa ada juga makam Madam Lou Mou Cheng, istri pertama Sun Yat Sen. Bagian dari warisan pemerintahan kolonial Portugis adalah gereja neoklasik, Our Lady of Carmel, dibangun pada 1885, dan Museum Rumah Taipa dibangun pada tahun 1921. Yang terakhir adalah salah satu atraksi paling populer di Taipa dan merupakan kumpulan rumah pejabat Macau yang tinggal di pulau itu. Mereka dikembalikan indah ke keanggunan zaman Taipa dulu.

Melestarikan Masa Lalu Taipa

Pemerintah Makau telah berupaya melestarikan masa lalu Taipa. Pada 1980-an Kantor Pariwisata Pemerintah Macau membeli apa yang sekarang menjadi Museum Rumah Taipa dan merombaknya pada 1990-an. Pemerintah mengakui nilai arsitektur rumah-rumah tersebut dan memberi setiap rumah nama yang berbeda: "Galeri Pameran, " "House of the Islands, " "House of the Portugal Region, " "Macanese House, " dan "House for Reception." Pasar Lama, dibangun pada awal 1800-an, telah dipulihkan dan diubah menjadi titik sosial penting kota. Melestarikan bangunan bersejarah itu mahal tetapi pariwisata di Makau dan ekonomi yang stabil memungkinkan pemerintah untuk berinvestasi dalam proyek-proyek ini untuk melindungi masa lalu Taipa.