Bahasa apa yang digunakan di Maladewa?

Terletak di bagian barat daya Sri Lanka dan India, di Samudera Hindia, Republik Maladewa menggunakan Dhivehi atau Maladewa sebagai bahasa resmi. Meskipun negara ini memiliki beberapa dialek lain, yang meliputi Mulaku, Huvadhu, Maliku, dan Addu, Dhivehi tetap menjadi bahasa dominan di Maladewa. Pada zaman kuno, Dhivehi berbentuk Elu tetapi menjadi bahasa Maladewa setelah beberapa pengaruh dari bahasa seperti Inggris, Jerman, dan Arab. Karena transformasi, bahasa Dhivehi berisi beberapa kata bahasa Inggris yang mencakup Atoll dan Dhoni. Kehadiran beberapa kata bahasa Inggris merupakan indikasi bahwa memang bahasa tersebut merupakan hasil dari pengaruh Elu. Saat ini, lebih dari 350.000 orang berbicara bahasa Maladewa. Selain itu, bahasanya adalah asli bagi sekitar 10.000 orang yang tinggal di Pulau Minicoy. Faktor lain yang tidak dapat digarisbawahi adalah meningkatnya penggunaan bahasa Inggris, yang mengancam akan memimpin dan menantang penggunaan Dhivehi.

Popularitas Bahasa Inggris Di Maladewa

Meskipun bahasa Inggris pernah menjadi bagian dari bahasa minoritas di negara itu, popularitasnya meningkat ketika negara itu memutuskan untuk menggunakannya di sekolah. Penggantian bahasa Dhivehi dengan bahasa Inggris merupakan langkah penting dalam meningkatkan ruang lingkup dan skala bahasa Inggris di antara orang-orang di Maladewa. Saat ini, beberapa orang, terutama di daerah seperti Male, berbicara bahasa Inggris. Selain itu, resor dan tempat-tempat lain, yang menarik orang-orang dengan dialek yang berbeda, menggunakan bahasa Inggris sebagai media komunikasi. Perubahan bahasa juga memaksa para guru dan pemangku kepentingan dalam sistem pendidikan untuk mengubah silabus dari Bahasa Maladewa ke Bahasa Inggris. Saat ini, sekolah-sekolah Maladewa menggunakan bahasa Inggris di semua pelajaran kecuali yang belajar bahasa Dhivehi. Salah satu faktor yang para pemangku kepentingan di sektor pendidikan rencanakan untuk diterapkan dalam upaya meningkatkan penggunaan bahasa Inggris adalah strategi yang dikenal sebagai 'pendidikan imersi, ' yang menentukan bahwa siswa berbicara bahasa Inggris dan hanya menggunakan Dhivehi pada waktu-waktu tertentu. Strategi lain yang berfokus pada peningkatan penggunaan bahasa Inggris termasuk pengenalan kamus Dhivehi-Inggris yang akan membantu pelatih di negara ini untuk mengajar bahasa Inggris secara efektif.

Bahasa Nasional Maladewa

Bahasa Maladewa juga dikenal sebagai Dhivehi adalah bahasa nasional yang digunakan di Maladewa. Bahasa mengikuti tulisan yang disusun menggunakan gaya Thaana yang ditulis dari kanan ke kiri. Sistem penulisan Thaana diperkenalkan pada saat Mohamed Thakurufaanu memerintah. Sebelum pengenalan bahasa Inggris, bahasa tersebut digunakan sebagai media pengajaran di sekolah dan digunakan oleh lebih dari 350.000 orang di negara ini. Meskipun bahasa Maladewa berkurang di tempat-tempat dan sekolah-sekolah resmi, bahasa itu masih digunakan di rumah-rumah di mana orang menggunakannya saat mereka terlibat dalam kegiatan sehari-hari mereka.

Bahasa Minoritas Dan Bahasa Asing Diucapkan di Maladewa

Selain bahasa Maladewa dan Inggris, ada bahasa kecil yang digunakan di beberapa bagian negara. Resor dan tempat sosial yang sering dikunjungi wisatawan perlahan mengadopsi penggunaan bahasa Jerman, Prancis, dan Arab. Meningkatnya jumlah pengunjung dari daerah yang berbicara bahasa-bahasa ini mendorong munculnya bahasa-bahasa baru ini. Meskipun demikian, apakah bahasa tersebut suatu hari akan mengambil posisi Dhivehi dan bahasa Inggris yang dominan adalah salah satu pertanyaan yang masih diteliti oleh para sarjana.