Apa itu Lapisan Ozon (Perisai)?

Perisai Kemanusiaan

Lapisan ozon (perisai) adalah bagian dari stratosfer Bumi. Lapisan ozon terletak di bagian bawah stratosfer, dalam ruang antara 20 dan 30 kilometer di atas bumi. Ozon stratosfer menerima pukulan pertama dari radiasi Ultraviolet-B matahari, dan menyerap 97% hingga 99% dari frekuensi rata-rata sinar ultraviolet matahari. Ozon (O3) hadir di seluruh atmosfer planet ini, tetapi konsentrasinya di stratosfer, rata-rata, tiga molekul ozon per 10 juta molekul udara, yang merupakan jumlah yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan di lain bagian dari atmosfer.

Ozon: Gas Baik dan Buruk

Ozon stratosfer, ozon yang tinggi di atas kepala kita, juga disebut "ozon baik". Ini menyerap sebagian besar sinar matahari ultraviolet (UV-B) yang berbahaya secara biologis, dengan cara melindungi permukaan bumi. Banyak studi eksperimental tanaman dan hewan, serta studi klinis manusia, telah menunjukkan efek berbahaya dari paparan berlebihan terhadap radiasi UV-B. Namun, ada ozon lain yang terletak langsung di permukaan bumi, dan ini adalah pembuat onar. Ketika bersentuhan dengan flora dan fauna, ozon memamerkan sisi yang merusak, dan dengan demikian variasi tingkat permukaan gas sering disebut "ozon buruk". Ozon meningkatkan berbagai reaksi kimia yang membuat ozon tingkat tinggi beracun bagi sistem biologis. Pada manusia, paparan ozon dapat menyebabkan segala macam masalah jantung dan pernapasan, dan bahkan dapat menyebabkan kematian jika paparannya cukup parah.

Radiasi Yang Hilang

Pada tahun 1913, fisikawan Prancis Charles Fabry dan Henri Buisson, ketika melakukan pengukuran radiasi spektral dari matahari, memperhatikan bahwa jumlah radiasi yang mencapai permukaan bumi tidak sama dengan pada asalnya. Karena itu, mereka berteori bahwa pasti ada sesuatu yang menunda radiasi ini ketika bergerak turun melalui atmosfer bumi. Spektrum radiasi yang hilang bertepatan dengan spektrum elemen kimia yang dikenal, Ozon. Penemuan lapisan ozon menyebabkan serangkaian penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan Inggris GMB Dobson dan lainnya, yang menghasilkan penemuan spektrofotometer. Penerapan instrumen ini memungkinkan pengukuran ozon stratosfer langsung dari tanah.

Kerusakan Musiman

Perubahan musim secara signifikan berdampak pada ketebalan lapisan ozon di stratosfer. Studi bertahun-tahun telah menunjukkan bahwa faktor geografis juga mempengaruhi kekerasan perisai ozon. Yang paling tidak terlindungi di dunia adalah Antartika. Di beberapa bagian Antartika, pelindung mungkin secara berkala kehilangan hingga 60% ketebalannya. Keletihan dramatis ini terjadi selama musim semi Antartika (dari September hingga November), dan bagian tipis dari atmosfer di atas daerah tersebut dikenal sebagai "lubang ozon Antartika". Proses serupa juga terjadi di wilayah kutub Arktik. Akhir musim dingin dan musim semi di Belahan Bumi Utara selama tujuh tahun dari sebelas tahun terakhir telah menunjukkan penipisan kolom ozon yang signifikan di atmosfer bumi.

Kami Melemahkan Perlindungan Kami Sendiri

Banyak dari kita telah melihat denotasi CFC-free atau "ramah ozon" pada kemasan peralatan rumah tangga dan alat perawatan rumah. Senyawa penipis ozon mengandung kombinasi berbagai unsur kimia, seperti brom, klor, fluor, karbon, dan hidrogen, dan sering dijelaskan dengan istilah umum "halokarbon". Senyawa yang hanya mengandung klorin, fluorin, dan karbon disebut "klorofluorokarbon", biasanya disingkat "CFC". Karbon tetraklorida dan metil kloroform adalah gas perusak ozon utama yang sering digunakan dalam produksi industri. Mereka digunakan dalam proses industri seperti pendinginan, pendingin udara, pembusaan, dan juga sebagai pelarut. Kelompok lain dari senyawa semacam itu, halon, terutama digunakan sebagai bahan pemadam api.

Memperbaiki Lubang

Penipisan lapisan ozon Antartika yang signifikan ditemukan pada awal 1980-an. Ini adalah prasyarat untuk penandatanganan Protokol Montreal. Hingga saat ini, 196 negara telah meratifikasi Protokol Montreal, yang oleh Kofi Annan, mantan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, telah disebut sebagai perjanjian lingkungan internasional paling sukses sepanjang masa.