Apa itu Cold Seep?

Rembesan dingin, juga dikenal sebagai ventilasi dingin, adalah area dangkal di dasar laut tempat terjadi kebocoran cairan kaya hidrokarbon, terutama metana dan hidrogen sulfida, biasanya sebagai kolam air garam. Terlepas dari apa namanya, rembesan "dingin" tidak berarti bahwa cairan merembes ke permukaan lebih dingin dari pada suhu di sekitar air. Faktanya, suhu cairan ini cenderung sedikit lebih tinggi dari air di sekitarnya. Istilah "dingin" digunakan karena rembesan dingin relatif terhadap kondisi sangat hangat dari lubang hidrotermal. Rembesan dingin mendukung komunitas kemosintetik yang signifikan, termasuk spesies endemik, dan juga dapat menyebabkan perkembangan topografi yang unik seiring waktu. Reaksi antara air laut dan metana mengarah pada pembentukan batu karbon dan terumbu.

Formasi dan Komposisi Ekologis

Agar cairan kaya hidrokarbon meresap melalui dasar laut ke permukaan, harus ada celah atau lubang angin. Celah di dasar laut ini terbentuk melalui aktivitas tektonik. Setelah celah terbentuk, metana dan minyak merembes keluar dan menjadi tersebar oleh sedimen, dan akhirnya muncul di area yang lebih besar. Ada dua jenis rembesan dingin: rembesan dingin dangkal dan rembesan dingin yang dalam. Berbagai jenis rembesan dingin juga dapat dibedakan berdasarkan komponennya dan dapat meliputi rembesan minyak atau gas, rembesan gas hidrat, rembesan metana, rembesan air garam, gunung berapi lumpur, dan bintik. Metana, yang merupakan komponen utama gas alam, juga merupakan komponen utama ekosistem rembesan dingin. Biota rembesan dingin di bawah 660 kaki menunjukkan spesialisasi yang jauh lebih baik daripada yang dari kedalaman rak. Bioma ini menopang proses mikroba dan geokimia yang berbeda, sebagaimana terbukti dalam mosaik kompleks habitat.

Distribusi

Rembesan dingin pertama kali ditemukan oleh ahli geologi kelautan Amerika Charles Paull pada tahun 1983 di Tebing Florida di Teluk Meksiko pada kedalaman 10.500 kaki. Sejak itu, beberapa rembesan dingin telah ditemukan di seluruh lautan dunia. Sebagian besar rembesan dikelompokkan menjadi lima wilayah biografi: Mediterania, Teluk Meksiko, Atlantik, Pasifik Barat, dan Pasifik Timur. Dengan ditemukannya rembesan metana di Samudra Selatan, rembesan dingin telah diidentifikasi di semua samudera utama. Rembesan ini biasanya ditemukan di sepanjang batas benua, di mana produktivitas dan aktivitas tektonik sangat tinggi. Sebagian besar rembesan dingin terletak jauh lebih dalam, di luar jangkauan kebanyakan penyelam scuba. Komunitas rembesan terdalam telah diidentifikasi di Parit Jepang pada kedalaman 24.035 kaki. Selain rembesan dingin yang ada saat ini, sisa-sisa fosil sistem rembesan kuno juga didistribusikan ke seluruh dunia. Bahkan, beberapa bahkan terletak di bagian tanah yang sebelumnya tertutup oleh lautan prasejarah.

Ancaman terhadap Ekosistem dan Komunitas Rembesan Dingin

Ancaman utama terhadap ekosistem rembesan dingin dan komunitas mereka termasuk kontaminasi, serasah dasar laut, dan perubahan iklim. Serasah dasar laut dapat menyebabkan perkembangan permukaan yang keras di dasar laut yang dapat menghambat pertukaran gas atau mengganggu organisme di dasar laut. Kontaminan kimia, terutama polutan organik persisten (POPs), juga dapat terakumulasi di laut dalam dan berdampak pada fauna lokal. Perubahan iklim juga dapat mempengaruhi frekuensi dan intensitas pembentukan ekosistem rembesan dingin.