Apa Dan Di Mana Witwatersrand?

Deskripsi

Witwatersrand adalah lereng curam yang indah sepanjang 35 mil di Provinsi Guateng, Afrika Selatan. Ini memiliki ketinggian rata-rata sekitar 5.600 kaki. Lereng itu, terutama terbentuk dari batuan sedimen kuarsit kuarsa yang tahan erosi, serta bebatuan besi dan endapan lava laut yang diselingi dengan batuan yang relatif lebih lunak, membuat banyak air terjun. Kehadiran air terjun spektakuler inilah yang memberi nama Witwatersrand scarp, yang berarti "punggung bukit dengan air putih". Dataran tinggi ini membentuk daerah aliran sungai antara Sungai Vaal dan Sungai Limpopo. Tebing itu, membentuk tepi utara dataran tinggi selebar 7 hingga 10 kilometer, muncul dari Highveld di sekitarnya, bagian dari dataran tinggi pedalaman Afrika Selatan.

Peran historis

Batuan sedimen setebal 5.000 hingga 7.000 meter yang membentuk tebing Witwatersrand mulai diendapkan sekitar 2.970 juta tahun yang lalu, dan butuh 260 juta tahun bagi struktur saat ini untuk mengambil bentuknya. Pada tahun 1886, emas ditemukan di Cekungan Witwatersrand, dan sejak itu setengah dari semua emas yang telah ditambang di dunia berasal dari sumber ini dan di sekitarnya. Para ilmuwan memperkirakan bahwa deposit emas di Witwatersrand terbentuk hampir 3 miliar tahun yang lalu, ketika unsur emas membentuk senyawa dengan sulfur yang dicuci sebagai hujan asam. Mikroba Archean kemudian memicu pengendapan emas dari perairan asam, yang mengarah ke pembentukan endapan besar logam mulia ini. Setelah penemuan emas di sini pada tahun 1886, penambang Eropa mulai bermigrasi ke wilayah tersebut, dan segera kota Johannesburg tumbuh di daerah Witwatersrand.

Signifikansi modern

Tebing Witwatersrand memiliki signifikansi geologis yang sangat besar, dan formasi batuan serta komposisi batuannya menghasilkan data geologis yang berharga bagi para ilmuwan. Deposito emas yang sangat besar di wilayah ini adalah faktor utama yang bertanggung jawab atas pertumbuhan dan perkembangan kota Johannesburg, dan juga sangat membantu perekonomian Afrika Selatan secara keseluruhan selama beberapa dekade. Lebih dari 50.000 metrik ton emas ditambang di sini, membentuk 50% dari total emas yang ditambang di planet kita. Signifikansi ekonomi yang ekstrem dari formasi geologis ini tercermin dalam fakta bahwa mata uang Afrika Selatan dinamai "Rand" pada tahun 1961 untuk menghormati wilayah tersebut.

Habitat dan Keanekaragaman Hayati

Wilayah Witwatersrand mengalami iklim dataran tinggi subtropis, ditandai oleh hari-hari musim panas dengan seringnya hujan sore, dan hari-hari musim dingin yang kering dan cerah dengan malam-malam yang dingin. Sebagian besar flora dan fauna lokal di wilayah tersebut telah hilang karena aktivitas penambangan yang berat, serta untuk membuka jalan bagi pendirian pusat komersial besar, termasuk Johannesburg. Daerah Highveld di sekitar Witwatersrand memiliki bidang-bidang besar tutupan padang rumput, dan menampung spesies hewan seperti kelelawar buah berwarna Jerami, beberapa spesies hewan pengerat, dan burung seperti burung Botha dan bangau Biru, serta ular dan reptil lainnya.

Ancaman Lingkungan dan Sengketa Wilayah

Penambangan berpuluh-puluh tahun di Witwatersrand telah sangat merugikan ekosistemnya. Proses mengekstraksi batu dengan melubangi formasi batuan telah menciptakan lubang pembuangan di wilayah tersebut, dan akibatnya mengacaukan bumi di sekitar Witwatersrand. Asam sulfat, yang dihasilkan dari besi pirit yang terkait dengan bijih emas, larut ke dalam aliran air tawar dan sungai di wilayah tersebut, yang menyebabkan kerusakan tambang asam. Air yang mengandung asam kemudian melarutkan banyak logam lain, seperti seng, kadmium, arsenik, dan uranium, rendering air tidak layak untuk digunakan manusia, juga beracun untuk mendukung biota perairan asli. Asam sulfat juga mengikis bahan bangunan, menyebabkan kerusakan berkelanjutan pada properti manusia di wilayah tersebut.